Siswi Lamongan Dibunuh karena Tolak Cinta, Begini Kronologi dan Klarifikasi Wali Kelas
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
18 - Jan - 2025, 06:53
JATIMTIMES - Kasus pembunuhan yang menimpa VPR (16), siswi asal Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, masih menjadi perhatian publik. VPR ditemukan tewas membusuk di sebuah warung kopi kosong di Perumahan Made Great Residence, Desa Made, pada Rabu (15/1/2025).
Tragisnya, pelaku pembunuhan adalah teman sekelasnya sendiri, AI (16). Menurut kepolisian, AI tega menghabisi nyawa VPR karena sakit hati setelah cintanya ditolak oleh korban.
Baca Juga : Baru Bebas 3 Bulan dari Penjara, Residivis Curanmor Kembali Beraksi di Pakis Malang
Kasus ini sontak menuai perhatian luas, terlebih karena keduanya masih berstatus pelajar.
Nayla, wali kelas VPR, memberikan klarifikasi lengkap terkait kejadian ini, yang turut mengungkap detail kronologi sejak terakhir korban terlihat hingga kabar kematiannya tersebar.
“Pada Kamis, 9 Januari, kami baru saja pulang dari perjalanan industri di Yogyakarta. Semua siswa dijemput orang tua masing-masing di gedung serbaguna, termasuk ananda Vipi (VPR). Namun, keesokan paginya, Jumat (10/1), pukul 05.35, Vipi izin tidak masuk sekolah karena sakit,” ujar Nayla, dikutip TikTok @snk_thoriqul_ulum, Sabtu (18/1/2025).
Pada sore harinya, keluarga korban mulai panik karena VPR tidak ditemukan di rumah. Setelah mendengar kabar tersebut, Nayla menyarankan keluarga melapor ke polisi jika korban tidak ditemukan dalam 24 jam. Keluarga akhirnya melapor ke Polsek Sukodadi pada Sabtu (11/1).
Berbagai upaya dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencari keberadaan VPR, termasuk bertanya kepada teman-temannya. Namun, hingga Senin (13/1), tidak ada informasi baru.
“Pencarian masih terus dilakukan. Hingga Rabu (15/1), kami mendapat kabar ada jenazah tanpa identitas ditemukan di sebuah warung kopi dekat perumahan Made Great. Saya sangat khawatir apakah itu Vipi,” ungkap Nayla.
Ketakutan Nayla terkonfirmasi setelah keluarga VPR mengenali pakaian yang dikenakan korban. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Lamongan untuk diotopsi.
Sore harinya pun, Nayla bersama dua teman dekat VPR diminta datang ke polsek untuk memberikan keterangan. "Hingga akhirnya saya menunggu kabar dari rumah sakit. Habis magrib itu, hasil otopsi sudah selesai dan jenazah bisa dibawa pulang. Saya dengan teman-teman, pada malam itu ikut hadir di acara pemakaman ananda Vipi," ungkapnya...