Kemiskinan di Jatim Makin Dalam dan Parah, Kok Bisa?
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Nurlayla Ratri
18 - Jan - 2025, 08:51
JATIMTIMES - Jumlah dan persentase penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) pada September 2024 mengalami penurunan. Namun, kemiskinan di Jatim justru semakin dalam dan parah jika mengacu pada Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan. Bagaimana bisa begitu?
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim menjelaskan, persoalan kemiskinan bukan sekadar mengenai berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. "Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," jelas BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Sabtu (18/1/2025).
Baca Juga : CFD di Bawah Kelola DLH Kota Malang, Bagaimana Konsep ke Depan?
Jumlah penduduk miskin di Jatim per September 2024 mencapai 3,893 juta orang. BPS Jatim menyebut, dibandingkan Maret 2024, jumlah penduduk miskin pada September 2024 menurun sekitar 89 ribu orang.
Sebelumnya, pada Maret 2024 penduduk miskin di Jatim berjumlah 3,982 juta orang. Adapun persentase penduduk miskin pada September 2024 tercatat sebesar 9,56 persen, menurun 0,23 persen poin terhadap Maret 2024.
Berbanding terbalik dengan jumlah dan persentase penduduk miskin yang menurun, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Jatim justru naik. Ini tercermin dari Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan yang sama-sama mengalami lonjakan.
"Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2024 sebesar 1,539, naik dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 1,478. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari 0,313 menjadi 0,350," papar BPS Jatim.
Indeks Kedalaman Kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Dengan kata lain, itulah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Dengan adanya kenaikan Indeks Kedalaman Kemiskinan, berarti orang miskin di Jatim kini hidup semakin jauh di bawah garis kemiskinan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya