Cegah Lonjakan Kasus DBD, Kadinkes Jatim Serukan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
A Yahya
11 - Jan - 2025, 08:26
JATIMTIMES - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Erwin Astha Triyono menyerukan kepada masyarakat untuk kembali memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Ini dilakukan mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini mulai merebak.
Ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, minimal satu minggu sekali. Upaya pencegahan ini perlu dilakukan mengingat berdasarkan data Dinkes Jatim terkait situasi DBD Jatim per Desember 2024, telah terjadi peningkatan kasus DBD di awal maupun di akhir tahun.
Baca Juga : Belum Ada Kasus HMPV di Kota Batu, Dinkes Ambil Langkah Antisipatif
Tercatat, pada Semester I tahun 2024 jumlah kasus DBD mencapai 21.959 kasus dan pada Semester II sebesar 7.537 kasus. “Jadi sudah harus kita antisipasi kenaikan kasus DBD mulai akhir tahun 2024 sampai dengan awal tahun 2025. Kasus DBD ini menyerang di semua kelompok umur, dewasa hingga anak-anak dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak,” ungkap Erwin, Sabtu (11/1/2025).
Untuk itu, ia menegaskan bahwa dengan mengaktifkan kembali gerakan PSN, harapannya peran serta dan pemberdayaan masyarakat untuk memberantas DBD bisa ditingkatkan. Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Erwin melanjutkan, kegiatan PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu pertama dengan menguras atau membersihkan tempat penampung air seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).
Diketahui, penyebab infeksi dengue adalah nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus, yang mana karakteristik perindukan telur - jentik - pupa aedes adalah di tempat bermuatan air yang dindingnya tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Jika TPA tidak memungkinkan dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida.
“Langkah ketiga adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Dan, Plus yang paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk,” ujar Prof. Erwin
Erwin menambahkan, untuk menghindari gigitan nyamuk bisa dengan memakai kelambu, anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menaburkan larvasida, dan memasang perangkap telur (ovitrap), perangkap jentik (larvitrap) dan perangkap nyamuk (mosquitotrap). Bahkan, bisa dengan mengolah tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, zodia dan lain sebagainya.
Baca Juga : Penanganan Wabah PMK Jatim, Penutupan Pasar Hewan Jadi Opsi Terakhir
Selain Sosialisasi PSN 3M Plus, upaya lain yang juga populer di masyarakat adalah teknik fogging atau pengasapan. Fogging bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang dilakukan saat terjadi penularan di suatu daerah.
Lebih lanjut, Erwin juga mengingatkan bahwa fogging bukan merupakan langkah utama dalam memberantas nyamuk. Pelaksanaan fogging harus dilakukan sejalan dengan PSN secara rutin di suatu lingkungan guna hasil yang efektif dan maksimal.
Ia menekankan bahwa upaya pemberantasan DBD tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan peran serta seluruh masyarakat yang juga berkolaborasi dengan RT/RW, TP-PKK hingga Karang Taruna untuk menggalakkan Gerakan PSN hingga ke rumah-rumah.
"Maka dari itu, ayo kita jaga terus kebersihan diri dan lingkungan. Lindungi diri kita, lindungi keluarga kita, lindungi sekitar kita," serunya.