Pembangunan Drainase di Merjosari Sisakan Masalah, Warga Lakukan Perbaikan Swadaya

Reporter

Riski Wijaya

11 - Jan - 2025, 07:12

Warga RW 1 Kelurahan Merjosari Kota Malang saat melakukan perbaikan grill drainase. (Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Proyek pembangunan drainase di wilayah Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang menyisakan masalah. Proyek yang dimaksudkan untuk mengatasi banjir itu pun ternyata menimbulkan masalah baru gegara penggarapan yang terkesan nanggung. 

Ketua RT 1, RW 1 Kelurahan Merjosari Isa Marta Gunadi mengatakan, ada beberapa bagian yang digarap kurang baik. Tepatnya pada bagian grill yang digunakan untuk menyaring sampah agar tidak iku mengalir di dalam drainase. 

Baca Juga : Siswa Nunggak SPP Dapat Hukuman Belajar di Lantai, Video Viralnya Tuai Komentar Anies Baswedan dan Cak Imin

"Jadi grill nya itu seperti ada bagian yang ambles. Yakni konstruksi papan grill nya. Jadi saat dilalui kendaraan, malah jadi kocak (goyang-goyang)," jelas Isa. 

Atas kondisi tersebut, ia bersama warga segera melakukan perbaikan. Alasannya, agar dapat lebih cepat tertangani. Pasalnya, hal itu juga mengingat bahwa ruas jalan tersebut juga menjadi salah satu jalan dengan aktivitas lalu-lintas yang padat. 

"Total sudah kami perbaiki sebanyak tiga kali. Pernah itu, kondisinya sudah parah, kami sepakat memperbaiki pada malam hari. Namun saat siang menjelang sore sebelum diperbaiki, sudah ada korban yang jatuh," tutur Isa. 

Sementara, sampai saat ini warga setempat telah melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran swadaya sebanyak 3 kali. Ketiga perbaikan tersebut dilakukan di 5 titik grill yang terpasang. Sementara posisi grill berada masuk pada badan jalan. 

"Tiga kali perbaikan, ya di lima titik grill itu," tegas Ketua RW 1 Kelurahan Merjosari, Edy Hariyanto, Sabtu (11/1/2025). 

Edy menjelaskan, kerusakan pertama sudah terjadi setelah pekerjaan drainase itu rampung. Pekerjaan drainase di ruas jalan itu sendiri berlangsung sekitar bulan November dan Desember 2024. 

"Pertama kami akal dengan memasang ban bekas. Maksudnya untuk meredam guncangan saat grill dilalui kendaraan. Sebab saat rusak, grill itu jadi berbunyi kencang saat dilalui kendaraan. Warga merasa berisik, apalagi juga bahaya bagi pengendara," jelas Edy. 

Warga RW 1 Kelurahan Merjosari melakukan perbaikan grill drainase.(Foto: Istimewa).

Namun ternyata perbaikan itu tak bertahan lama. Siasat menggunakan ban bekas ternyata tak cukup efektif meredam getaran. Kerusakan pun kembali terjadi. Akhirnya, warga memutuskan untuk melakukan pengelasan, tetap secara mandiri. 

"Setelah kami las pun ternyata juga tidak cukup efektif. Rusak lagi, perbaikan yang ketiga baru saja selesai. Kami juga menggunakan las, tapi kami tambah struktur besinya. Semoga awet," jelas Edy. 

Ia tak tahu pasti, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan untuk pekerjaan yang seharusnya digarap pemerintah itu. Sebab, Edy mengaku bahwa tak seluruh bahan material yang digunakan untuk perbaikan beli baru. 

Baca Juga : Sesuaikan Program dengan Visi Misi Bupati Situbondo Terpilih, Tim Transisi Undang OPD dan Masyarakat Rembugan

"Kadang warga ada yang punya sisa pasir, semen atau besi, ya diberikan. Yang mengerjakan juga warga sendiri," imbuhnya. 

Dirinya memperkirakan, dari tiga perbaikan tersebut anggaran yang telah dikeluarkan sekitar Rp 5 juta. Namun, jika dilakukan penghitungan secara menyeluruh, anggaran yang keluar diperkirakan mencapai Rp 10 juta.

"Maksudnya kalau dihitung tukangnya, lalu biaya lainnya, mungkin sampai Rp 10 juta. Tapi kalau persisnya memang kami tidak pernah menghitung," jelasnya. 

Di sisi lain, ia mengaku bahwa sebenarnya langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut sudah tepat. Banjir yang disebut kerap terjadi sejak tahun 2002 sudah tidak terjadi lagi sejak drainase itu dibangun. 

"Kalau banjir sudah berkurang 80 persen. Saya akui sudah benar. Hanya saja warga merasa gaduh karena grill drainase yang terpasang kurang baik dan bahaya," kata Edy. 

Ia bersama warga pun bersepakat untuk tidak terlalu bergantung pada pemerintah. Sebab, ia memahami betul bahwa ada serangkaian prosedur panjang yang harus dilalui jika ia melaporkan kejadian itu kepada pemerintah. 

"Tentu akan lama prosesnya. Jalan ini sudah setiap hari padat lalu-lintas. Makanya, daripada kelamaan lapor ke pemerintah, langsung kami kerjakan saja," pungkasnya. 


Topik

Peristiwa, drainase, merjosari, kota malang,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat