Penanganan Wabah PMK Jatim, Penutupan Pasar Hewan Jadi Opsi Terakhir
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Nurlayla Ratri
11 - Jan - 2025, 04:32
JATIMTIMES - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kembali mewabah pada hewan ternak warga di Jawa Timur. Upaya vaksinasi, pemberian vitamin untuk ternak dan desinfeksi kandang dilakukan sebagai pencegahan agar penularan tidak meluas. Sementara penyekatan hingga penutupan pasar hewan menjadi opsi terakhir.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau proses vaksinasi hewan ternak sapi, di kandang komunal milik Kop Sae Pujon, Kabupaten Malang. Di lokasi tersebut, total ada sekitar 203 sapi perah.
Baca Juga : Ketersediaan Vaksin Gratis Terbatas, Pj Gubernur Jatim Minta Peternak Vaksin PMK Mandiri
"Kami terus melakukan antisipasi merebaknya kembali wabah PMK. Kami mulai dengan menerapkan kebijakan untuk memperketat lalu lintas perdagangan sapi dan ternak lainnya," kata Adhy, Sabtu (11/1/2025) siang.
Pihaknya meminta kepada koperasi dan perusahaan-perusahaan besar untuk bisa mandiri, dalam penanganan PMK. Salah satu koperasi yang bisa di contoh ada Kop Sae Pujon. Untuk melakukan sebuah pencegahan, pihak koperasi langsung melakukan vaksin, pemberian vitamin dan pengobatan hewan ternak yang sakit.
Sedangkan untuk penanganan wabah PMK bagi ternak-ternak milik pribadi, Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah menyiapkan vaksin PMK. Pihaknya sudah menyiapkan 25 ribu vaksin dan saat ini sudah berjalan proses vaksinasi.
"Kami tambah 325 ribu vaksin dari APBD. Selanjutnya kami juga mendapatkan bantuan vaksin dari Kementerian sebanyak 1,4 juta vaksin," terangnya.
Ia menyebut, di Jawa Timur sendiri, kebutuhan vaksin untuk menanggulangi persebaran PMK sekitar 6-8 juta vaksin. Berdasarkan data, mulai 1 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025 jumlah hewan ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur ada sebanyak 11.317 ekor.
Dari jumlah tersebut, 70 persen dalam proses penyembuhan, 22 peran sudah kembali sehat dan sisanya ada yang mati serta ada juga yang dipotong. Persentase persebaran PMK di Jatim sekitar 3 persen dari populasi.
"Penutupan sementara pasar hewan menjadi opsi terakhir. Karena sebetulnya kami tidak sampai ke sana, karena kami mempertimbangkan ekonomi masyarakat dan sudah melakukan langkah pencegahan tersebut," imbuhnya.
Baca Juga : Wabup Malang Sebut 616 Sapi di Kabupaten Malang Terinfeksi PMK, 60 Persen Sembuh
Meski begitu, saat ini terdapat tiga kabupaten yang pasar hewannya ditutup sementara di Jawa Timur. Di antaranya adalah Kabupaten Tulungagung, Situbondo dan Ponorogo.
"Ini sedang kami kontrol terus, ketika sudah teratasi akan dibuka lagi. Upaya penanganan ini harus terus beriringan, dengan upaya kita mengatasi penyakit dan ekonomi terus bergeliat," imbuhnya.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menambahkan, untuk sapi perah di Kabupaten Malang seluruhnya aman dari paparan PMK. "Problematika hanya terjadi di sapi-sapi potong. Ini yang harus mendapatkan pendampingan secara khusus," ujar Didik.
Diungkapkan Didik, saat ini di Kabupaten Malang ada sebanyak 616 ekor sapi yang terpapar. Dari jumlah tersebut, 60 persennya sudah sembuh. Upaya penyembuhan terus didorong dengan penyiapan beberapa langkah untuk penanganan PMK. Untuk mendukung itu, nantinya menggunakan anggaran BTT.
"Anggaran tersebut akan kami keluarkan ketika ada instruksi kedaruratan," tandasnya.