Gempa M4,9 Guncang Pacitan, Terasa hingga Malang dan Yogyakarta
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
11 - Jan - 2025, 04:28
JATIMTIMES - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (11/1/2025) pukul 14.25 WIB. Informasi ini pertama kali disampaikan oleh BMKG melalui akun resmi mereka di X (@infoBMKG).
"Episenter gempa terletak pada koordinat 8.88° Lintang Selatan dan 110.97° Bujur Timur, tepatnya di laut, sekitar 79 kilometer arah barat daya Pacitan, dengan kedalaman 10 kilometer," demikian keterangan BMKG.
Baca Juga : 7 Cara Efektif Pengobatan untuk Infeksi Jamur pada Kulit yang Terbukti Ampuh
Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Sleman, Ardhianto Septiadhi menjelaskan berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut termasuk kategori gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut. Jenis gempa ini sering terjadi di wilayah rawan sesar aktif seperti Pacitan.
"Getaran gempa dirasakan di berbagai wilayah, mulai dari Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Klaten, hingga Yogyakarta. Di beberapa lokasi seperti Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta, getaran mencapai skala II-III MMI, yang terasa seperti getaran truk besar yang melintas," jelas Ardhianto, dalam keterangan resminya, Sabtu (11/1/2025).
Sementara di Karangkates-Malang, getaran skala II MMI dirasakan oleh sebagian kecil orang, dengan benda-benda ringan seperti lampu gantung terlihat bergoyang.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa ini. "Hingga pukul 14.45 WIB, hanya tercatat satu kali gempa susulan dengan intensitas lebih kecil," tambah Ardhianto.
Baca Juga : Belajar dari Jambret
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak resmi atau tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan:
• Hindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
• Pastikan rumah atau bangunan yang dihuni memiliki struktur yang cukup kuat untuk menahan gempa.
• Periksa kerusakan sebelum kembali ke dalam bangunan.
Selain itu, masyarakat diminta untuk terus memantau informasi resmi melalui kanal komunikasi BMKG, seperti media sosial (@infoBMKG), situs web (bmkg.go.id), Telegram, atau aplikasi seluler InfoBMKG.