Kebakaran Los Angeles Diibaratkan Bencana Nuklir, 10.000 Bangunan Hangus
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
10 - Jan - 2025, 06:30
JATIMTIMES - Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, terus menyisakan duka mendalam. Update paling anyar kebakaran ini mengakibatkan 10 orang tewas dan hampir 10.000 bangunan hangus terbakar akibat lima kebakaran besar yang meluas sejak Selasa (7/1/2025).
Kebakaran Palisades dan Eaton ini menjadi yang paling merusak dalam sejarah Los Angeles. Kebakaran ini melahap lebih dari 34.000 hektare atau sekitar 53 mil persegi.
Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menggambarkan kehancuran ini seperti bencana nuklir. “Sepertinya bom atom dijatuhkan di daerah ini. Saya tidak mengharapkan kabar baik, dan kami tidak menantikan angka-angka itu,” ujar Luna, dikutip laporan Reuters, Jumat (10/1/2025).
Hingga Kamis malam, jumlah korban tewas mencapai 10 orang, dan kemungkinan angka ini terus bertambah.
Di Pacific Palisades, pemandangan yang menyayat hati tampak di antara tumpukan puing-puing hangus. “Kami masih hidup. Itu yang terpenting,” ujar Bilal Tukhi, seorang petugas keamanan yang menjaga rumah majikannya yang telah menjadi abu. Ia mengaku pemandangan ini mengingatkannya pada tanah kelahirannya, Afghanistan.
Kerusakan yang diakibatkan kebakaran ini sangat besar. Perusahaan cuaca AccuWeather memperkirakan kerugian ekonomi mencapai $135 hingga $150 miliar, mencakup biaya pembangunan kembali, asuransi, hingga pemulihan infrastruktur. Presiden Joe Biden mengumumkan bencana besar dan berjanji bahwa pemerintah federal akan menanggung 100% biaya pemulihan selama 180 hari.
“Saya telah menyampaikan kepada gubernur dan pejabat setempat untuk tidak ragu menggunakan biaya apa pun yang dibutuhkan untuk mengendalikan kebakaran ini,” kata Biden setelah berdiskusi dengan penasihat senior di Gedung Putih.
Untuk diketahui, kebakaran awalnya muncul di wilayah Palisades pada Selasa pagi, kemudian meluas ke Eaton, Kenneth, Hurst, Lidia, hingga Hollywood Hills. Kekeringan ekstrem, curah hujan yang kurang dari 10% rata-rata sejak Oktober 2024, dan angin kencang menjadi penyebab utama kebakaran ini.
Badan Cuaca Nasional bahkan mengeluarkan peringatan bendera merah yang berlaku hingga Jumat, karena risiko kebakaran masih tinggi. Meskipun faktor cuaca menjadi pemicu utama, para ahli menilai perubahan iklim memperburuk situasi.
“Kondisi ini adalah bukti nyata bagaimana perubahan iklim menciptakan lingkungan yang lebih rawan kebakaran,” ujar salah satu ahli dari Badan Cuaca Nasional.
Hingga Kamis malam, kebakaran Palisades baru 6% terkendali, sementara Kebakaran Eaton masih 0% terkendali. Angin kencang yang mencapai 160 km/jam memperumit upaya pemadaman.
Pesawat pemadam kebakaran bahkan sempat terganggu ketika sebuah pesawat nirawak sipil tidak berizin menabrak salah satu Super Scooper besar yang dipinjam dari Kanada.