Diskopindag Kota Malang Pantau Fluktuasi Harga Cabai, Sarankan Urban Farming
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
08 - Jan - 2025, 07:52
JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus memantau pergerakan harga cabai. Hal itu seiring naiknya harga cabai yang mencapainya Rp 110 ribu per kilogram.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi membenarkan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan gejolak naiknya harga sembako, salah satunya cabai.
Baca Juga : Tak Terima Diputus Bersalah dalam Perkara Pengadaan Tanah, Polinema Ajukan PK ke MA
Jika bicara analisa, Eko mengaku suplai dan demand tidak seimbang. Atau dalam hal ini lebih banyak demand. Terlepas, faktor cuaca juga mengurangi stok pangan, karena banyak petani yang gagal panen.
“Lebih tinggi demand memang dan kedua faktor cuaca juga mempengaruhi. Maka, stoknya sedikit dan harga melambung tinggi,” ujar Eko, Rabu (8/1/2025).
Pria yang akrab disapa Eko Sya ini mengaku langkah untuk tiga hingga tujuh hari ke depan masih memantau pergerakan harga. Namun, pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga tengah mencari solusi atas kenaikan harga komoditi, khususnya cabai.
“Kita belum melakukan intervensi, kita pantau dulu. Nanti kalau dilihat masih terus tinggi, kita akan koordinasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi,” ungkap Eko.
Akan tetapi, Eko memiliki sarana kepada masyarakat untuk sementara waktu mengganti konsumsi cabai dengan bahan yang lain. “Saya mohon agar masyarakat beralih sementara atau yang biasa menggunakan cabai untuk konsumsi, bisa dikurangi terlebih dahulu,” harap Eko Sya.
Baca Juga : Launching New Honda PCX160 Bareng Deny Cak Nan Berlangsung Meriah, Warga Blitar Antusias
Di sisi lain, Eko juga meminta agar masyarakat melakukan gerakan urban farming. Hal itu untuk langkah antisipasi menekan gejolak berkurangnya stok pangan.
“Masyarakat bisa menanam cabai sendiri di rumah dan sebagainya. Ini salah satu cara bisa memengaruhi dan menekan gejolak ini,” tukas Eko.