Antisipasi PMK Meluas, Dewan Rencana Sidak Pasar Hewan dan Tempat Pemotongan

JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang berencana untuk segera berkomunikasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan). Komunikasi tersebut untuk membahas rencana sidak ke pasar hewan atau tempat pemotongan hewan. 

Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Muhammad Dwicky mengatakan, rencana sidak tersebut untuk memastikan bahwa antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Malang telah berjalan. Termasuk antisipasi di kalangan peternak dan pedagang. 

Baca Juga : Kista Ganglion Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya Lengkap Beserta Gejala Awal Tumbuhnya

"Betul (perlu pengawasan di beberapa pasar hewan). Karena PMK ini tidak hanya menular ke sapi tapi bisa ke hewan berkuku belah lainnya," jelas Dwicky. 

Informasi didapat JatimTIMES, PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan berkuku belah. Di Kota Malang sendiri, ada beberapa hewan berkuku belah yang dagingnya dikonsumsi masyarakat.

Mulai kambing, sapi, kerbau dan babi. Dwicky pun menyarankan agar setidaknya, ada tenaga kesehatan hewan atau dokter hewan yang bisa disiagakan di pasar hewan. Tentu untuk memastikan kondisi hewan yang diperjualbelikan melalui pasar. 

"Tapi untuk pasar hewan yang mayoritas ternak ruminansia itu perlu diantisipasi dengan dokter hewan lah," imbuh politisi Nasdem ini. 

Ia menjelaskan, rencana untuk melakukan sidak itu perlu untuk dikomunikasikan. Meskipun sampai saat ini, menurutnya Dispangtan telah cukup sigap dalam mengendalikan penyebaran PMK hingga tidak meluas. 

"Nantinya kami akan ke Dispangtan untuk mengecek di pasar-pasar atau mungkin di RPH juga. Untuk memastikan sapi yang akan disembelih di RPH itu aman dan sehat," tuturnya. 

Baca Juga : Tiga Pamen Polres Situbondo Berganti, Wakapolres Dijabat Mantan Kasatlantas

Berdasarkan data yang ia terima, saat ini ada sebanyak 12 kasus PMK baru yang ditemukan di Kota Malang selama PMK. 12 kasus tersebut tersebar di tiga titik Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing l. 

"Tapi itu sudah tertangani. Diberikan vitamin, obat cacing, disinfektan dan mengobati hewan yang terindikasi PMK," jelasnya. 

Di sisi lain, menurutnya Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian serius soal penyebaran PMK. Bahkan, Jawa Timur juga menjadi salah satu daerah yang didorong untuk bisa bebas dari ancaman PMK. 

"Jadi pusat dan pemprov ini mendorong wilayah Jatim untuk bebas PMK dan itu masih diusahakan. Jadi semua elemen berusaha membasmi wabah itu," pungkasnya.