Tak Tambah Insinerator di 2025, PSD Infrastruktur Kota Batu Fokus Pedestrian dan Jembatan
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Jan - 2025, 10:31
JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tak berencana menambah Insinerator sebagai infrastruktur pendukung pengolahan sampah pada tahun 2025. Sebab, rancangan anggaran Proyek Strategis Daerah (PSD) Kota Batu di bidang infrastruktur berfokus pada pembangunan pedestrian dan jembatan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu Alfi Nurhidayat. Alfi menyebut, dalam penganggaran di tahun 2025, insinerator tidak masuk dalam perencanaan PSD.
Baca Juga : Revitalisasi Pusat Informasi Agribisnis Rampung, Sentra Ikan Hias Kota Blitar Segera Beroperasi
"Saat ini sudah menambah insinerator di 2024 pada TPS3R Sisir dan Dadaprejo. Kalau untuk penambahan insinerator lagi di tahun 2025 masih belum ada," jelas Alfi saat ditemui, belum lama ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu ini juga menjelaskan bahwa setelah penambahan dua Insinerator terbaru di TPS3R kelurahan, pihaknya masih berfokus untuk memaksimalkan manajemen pengelolaan sampah dan pengoperasian insinerator yang ada.
Dengan penambahan dua insinerator baru, daya gedor pendukung pengolahan sampah melalui pembakaran sudah bertambah. Total 5 insinerator dengan 3 insinerator di TPA Tlekung dan 2 di kelurahan.
"Kita masih upgrade dan memaksimalkan fungsi adanya insinerator ini. Yang mana sebenarnya bisa beroperasi 24 jam non stop, tapi di kita masih belum. Kita fokus manajemen pengelolaan sampahnya dan jam kerjanya dulu," tambahnya.
"Jika tidak mampu baru ada opsi untuk penambahan insinerator," imbuhnya.
Mengenai proyek strategis daerah tahun ini, Alfi member tiga proyek utama. Di antaranya pembangunan pedestrian dan perbaikan drainase di ruas Jalan Trunojoyo, pembangunan pedestrian dan perbaikan drainase di ruas Jalan Sultan Agung, dan pembangunan pedestrian Jalan Pattimura serta pembuatan jembatan di area SMPN 3 Baru di wilayah Desa Beji.
Baca Juga : Kota Blitar Siap Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis Tanpa Pungli
"Pembangunan drainase nyambung dari Jalan Pattimura sampai sekolahan. Di SMPN 3 ada Sungai Jurang Jeruk ditutup jembatan kurang lebih 30 meter untuk anak sekolah agar tidak menggangu jalan raya," ungkapnya.
Jembatan dan pedestrian sekaligus menambah kapasitas tampung area antar jemput siswa. Pihak DPUPR sudah melakukan review untuk segera dilakukan pembangunan di awal tahun.
"Anggarannya kurang lebih Rp14 miliar secara total. Selain PSD ada jalan (perbaikan) ruas Hasan Halim, Jalan Brantas, Abdul Gani beserta perbaikan drainase yang sering meluap saat hujan," terang Alfi.