Kata "OK" Ternyata Singkatan, Ini Kepanjangannya!
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Jan - 2025, 08:31
JATIMTIMES - Kata "OK" atau "Oke" telah menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari di berbagai belahan dunia. Baik dalam percakapan lisan maupun tulisan, kata ini digunakan untuk menyampaikan persetujuan, penerimaan, atau sekadar memastikan tidak ada yang salah.
Namun, tahukah kamu bahwa "OK" sebenarnya adalah sebuah singkatan yang memiliki sejarah panjang dan unik?
Baca Juga : Prediksi Om Hao di 2025: Muncul Penyakit Aneh hingga Fenomena Ledakan
Awalnya, terdapat banyak teori mengenai asal-usul kata "OK". Ada yang percaya bahwa kata ini berasal dari bahasa suku Indian, "Okeh," yang berarti “ya”. Teori lain menyebutkan bahwa kata ini berasal dari merek biskuit asal Amerika Serikat bernama "Orrin Kendall."
Namun, penelitian Allen Walker Read, seorang ahli bahasa, pada tahun 1960-an mengungkapkan fakta menarik. Dalam studinya yang berjudul The First Stage in the History of 'O.K.' (1963), Read menemukan bahwa kata "OK" pertama kali muncul pada 23 Maret 1839 di surat kabar Boston Morning Post.
Kala itu, redaktur Charles Gordon Greene menggunakan kata "OK" dalam sebuah artikel sebagai bagian dari tren singkatan yang sedang populer di Amerika Serikat.
Di era 1830-an, masyarakat gemar menciptakan singkatan lucu seperti "RTBS" (Remains to be Seen) dan "OMG" (Oh My God). Greene pun memperkenalkan "OK" sebagai singkatan dari frasa humoris "oll korrect," ejaan yang sengaja dipelesetkan dari "all correct."
Kata ini kemudian menjadi populer karena sifatnya yang singkat, mudah diucapkan, dan serbaguna. Tidak hanya digunakan untuk mengonfirmasi kebenaran, "OK" juga mulai meresap ke dalam berbagai bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia.
Penggunaan kata "OK" juga memiliki kaitan dengan kampanye politik. Pada tahun 1840, Presiden Martin Van Buren menggunakan slogan "Vote for OK" dalam upayanya untuk memenangkan pemilihan. Slogan ini mengacu pada julukannya, "Old Kinderhook," yang berasal dari nama kampung halamannya di New York. Para pendukung Van Buren bahkan membentuk "Klub OK" di seluruh negeri untuk mendukung kampanye tersebut.
Baca Juga : Tahapan Selanjutnya Setelah Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2024
Namun, tak hanya itu, ungkapan "OK" juga digunakan untuk mengejek mentor Van Buren, Andrew Jackson, yang dianggap sebagai pengeja buruk. Disebutkan bahwa Jackson pernah menulis "ole kurrek" sebagai ejaan dari "all correct."
Seiring berjalannya waktu, "OK" tidak hanya menjadi simbol persetujuan, tetapi juga memiliki fleksibilitas dalam makna. Dalam beberapa konteks, kata ini bisa menunjukkan respons positif maupun negatif, tergantung pada intonasi dan ekspresi penutur.
Dalam bahasa Indonesia, kata ini diadaptasi menjadi "Oke," sebagaimana tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Maknanya tetap sama, yaitu "kata untuk menyatakan setuju" atau bentuk konfirmasi.
Sama seperti di negara lain, "Oke" sering digunakan untuk menunjukkan persetujuan, penerimaan, atau memastikan tidak ada masalah dalam percakapan.