Warga Binaan Rutan Situbondo Hasilkan Produk UMKM Kerajinan Ukir Kayu
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Yunan Helmy
07 - Jan - 2025, 05:18
JATIMTIMES - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo kembali meningkatkan keahlian warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui berbagai program pembinaan kemandirian. Salah satunya pembinaan kemandirian seni ukir kayu.
Adapun hasil kerajinan tersebut berupa hiasan dinding kaligrafi, tempat tisu, asbak dan hiasan ruangan lainnya.
Baca Juga : Fenomena Tanah Gerak sejak 2016 di Malang, Rusak Rumah hingga Lahan Tebu
Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan salah satu program akselerasi menteri imigrasi dan pemasyarakatan. Yakni penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM.
"Program pembinaan ini bertujuan agar ketika WBP bebas nanti dapat mengembangkannya ke dunia usaha dan menjadi modal mereka untuk memperoleh penghasilan hasil dari kreativitasnya," ujar Rudi, Selasa (07/01/2024).
Selain itu, Rudi mengungkapkan bahwa hal ini selaras dengan tujuan pemasyarakatan. yaitu membentuk WBP menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, serta tidak mengulangi kembali tindak pidana.
"Dengan memiliki keterampilan, diharapkan saat kembali di tengah-tengah masyarakat nanti (bebas-red), mereka dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dan hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab," ungkapnya.
Baca Juga : HMPV Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes Sebut Gejalanya Mirip Flu Biasa
Karya seni ukir kayu, kata Rudi, dapat bernilai ekonomi tinggi jika dipasarkan dengan tepat, sehingga WBP saat bebas nanti bisa membuka UMKM sendiri.
"Nanti saat bebas, mereka (WBP-red) bisa membuat UMKM seni ukir kayu. Dengan keterampilan yang mereka miliki saat ini, kemungkinan karyanya bisa diterima dan laku di pasaran. Dengan seperti itu, akan lebih bermanfaat untuk kesejahteraan serta kemungkinan berbuat buruk lagi tidak akan terjadi," pungkasnya.