Unggahan Shin Tae-yong Usai Didepak dari Timnas Indonesia Jadi Sorotan

JATIMTIMES - Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, mengenang perjalanan kariernya selama lima tahun bersama skuad Garuda dengan penuh emosi. Melalui unggahan di Insta-story, pelatih asal Korea Selatan ini membagikan momen haru saat dirinya menangis di depan para pemain Timnas Indonesia. 

Unggahan Shin Tae-yong ini merupakan repost dari Insta-story Ernando Ari Sutaryadi, kiper Timnas Indonesia, yang mengunggah kejadian tersebut. 

Baca Juga : Viral, Aksi Sepasang Kekasih Diduga Curi 3 Helm Sekaligus di Kota Malang

Usut punya usut, momen itu terjadi setelah pertandingan play-off Olimpiade 2024, di mana Timnas U-23 Indonesia gagal melaju ke Olimpiade usai kalah di babak tersebut. 

Di ruang ganti, Shin mengumpulkan para pemain untuk memberikan pesan terakhirnya. Dengan air mata yang sulit ia tahan, Shin mengungkapkan rasa bangga terhadap perjuangan skuad muda Indonesia. 

“Dia kehabisan kata-kata, hanya bisa mengatakan betapa bangganya dia kepada para pemain,” ujar Jeong Seok-seo, penerjemah Shin, saat menerjemahkan ucapan pelatih tersebut. 

Para pemain pun turut larut dalam suasana emosional, bahkan bergantian memeluk Shin.

Selama lima tahun menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil mencetak sejumlah pencapaian penting. Ia membawa Indonesia melesat 50 peringkat di FIFA dan mengantar skuad Garuda hingga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski begitu, kariernya berakhir setelah Timnas gagal melaju ke semifinal ASEAN Cup 2024. 

Tak hanya disorot di Indonesia, pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI menarik perhatian berbagai media di Korea Selatan. Berikut adalah beberapa pandangan mereka: 

1. “Pahlawan Indonesia yang Dipecat Tanpa Alasan Jelas”
Media Hani menyoroti bahwa Shin Tae-yong diberhentikan tanpa alasan yang jelas setelah memberikan kontribusi besar bagi Timnas Indonesia. Mereka menyebut Shin sebagai "pahlawan" yang berhasil meningkatkan kualitas permainan Indonesia, bahkan mampu bersaing melawan negara-negara besar seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi. 

Baca Juga : Kasus Perdagangan Bayi Mencuri Perhatian Publik, Pj Wali Kota Batu Optimis Pertahankan Kota Layak Anak

Hani juga menggarisbawahi keberhasilan Indonesia mengalahkan Korea Selatan di babak play-off Olimpiade Paris. Di bawah kepemimpinannya, Timnas dari berbagai kelompok umur berhasil tampil solid dan kompetitif. 

2. “Kegagalan di ASEAN Cup Jadi Penyebab Utama”
Berbeda dengan Hani, kantor berita Yonhap menilai bahwa kegagalan Indonesia di ASEAN Cup 2024 menjadi alasan utama pemecatan Shin. Timnas Indonesia gagal mencapai babak semifinal di turnamen terbesar Asia Tenggara tersebut, meskipun kontraknya telah diperpanjang hingga 2027. 

“Kegagalan ini menjadi pemicu langsung keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin,” tulis Yonhap. 

3. “Keputusan yang Terburu-Buru”
Sementara itu, media OSEN menilai langkah PSSI terlalu terburu-buru. Mereka mengkritik pemecatan Shin di tengah perjuangan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. 

Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Asia, Shin sukses membawa Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C. Namun, keputusan PSSI tetap bulat, meski hal ini diklaim sebagai hasil evaluasi panjang. 

4. “Shin Jadi Kambing Hitam Ambisi Besar”
Media Sporki mengaitkan pemecatan Shin dengan ambisi besar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Erick memiliki rencana besar untuk membawa Indonesia masuk ke putaran final Piala Dunia 2026 dan mencapai peringkat 50 besar FIFA pada 2045. 

“Shin Tae-yong tampaknya menjadi korban dari tekanan ambisi besar tersebut, meskipun ia telah mencetak prestasi luar biasa,” tulis Sporki.