Disebut Waktu Terbaik untuk Puasa, Kapan 10 Rajab dalam Kalender Masehi?

05 - Jan - 2025, 11:41

Ilustrasi tanggal 10. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriyah. Sebagai salah satu dari empat bulan haram, Rajab ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ini yaitu puasa sunnah.

Puasa di bulan Rajab bisa dilakukan kapan saja selama bulan tersebut, karena tidak ada ketentuan khusus mengenai tanggal tertentu yang lebih utama.

Baca Juga : 99 Tanda Calon Penghuni Surga, Adakah Tanda-tandanya padamu?

Namun, sebagian ulama menyarankan untuk memperbanyak puasa di awal, tengah, serta akhir bulan sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah sunnah.

Sementara itu, menurut KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen dalam sebuah video yang diunggah di YouTube @Madrasah Aswaja, puasa Rajab sebaiknya dilakukan pada sepuluh hari pertama.

Akan tetapi jika tidak bisa puasa selama sepuluh hari, maka setidaknya puasa di tanggal 10. "Puasa Rajab itu baiknya dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 10. Kalau tidak kuat puasalah tanggal 10 saja. Jika kuatnya dua hari puasa tanggal 1 dan 10,” katanya dikutip Minggu (5/1/2024). 

Mbah Moen mengungkapkan alasannya bahwa tanggal 10 Rajab tepatnya malam Jumat adalah peristiwa ‘berkumpulnya’ Sayyidah Aminah dengan Sayyid Abdullah dan menjadi cikal bakal turunnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.

“Makanya sebisa mungkin tanggal 10 Rajab itu puasa. Saya puasa Rajab itu tanggal 10 saja. Dan terkadang tanggal 1 dan 10 saja,” ujarnya.

Lantas, kapan 10 Rajab 2025 dalam kalender Masehi?

Tanggal 10 Rajab dalam Kalender Masehi 2025

Jika merujuk kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, tanggal 10 Rajab 1446 H bertepatan dengan Jumat, 10 Januari 2025. Namun, karena jatuhnya pada hari Jumat, sebaiknya muslim berpuasa sehari sebelumnya atau ditambah sehari setelahnya. Sebab, ulama tidak menganjurkan puasa hanya Jumat saja.

Pendakwah Ustaz Abdul Somad alias UAS menegaskan bahwa puasa di hari Jumat saja tidak boleh, harus disertai dengan hari lainnya.

Baca Juga : Rekomendasi Kuliner Sarapan di Malang yang Wajib Coba

“Tidak boleh berpuasa Jumat tunggal sendirian. Maka, kalau berpuasa di hari Jumat dahului hari Kamis. Kamis-Jumat. Atau didahulukan hari Jumat, besok ditambah dengan hari Sabtu. Jumat-Sabtu. Kamis-Jumat boleh, Jumat-Sabtu boleh,” jelas UAS dikutip dari YouTube Ummum Haniya, Minggu (5/1/2025).

Beda halnya dengan puasa Dawud. Jika Jumat jadwalnya puasa Dawud, maka boleh puasa di hari tersebut meski tidak didahului atau ditambah satu hari setelahnya.

“Kalau bertepatan dengan puasa Dawud, maka boleh puasa sendirian. Begitu juga dengan puasa qadha. Mepet sudah dekat Ramadhan, maka dia ganti (pada hari Jumat), boleh,” kata UAS.

UAS mengungkapkan alasan tidak boleh berpuasa hanya di hari Jumat. Sebab, Jumat adalah hari raya umat Islam, sama halnya seperti Idulfitri dan Iduladha yang diharamkan berpuasa.

“Mengkhususkan Jumat satu hari takzimat karena mengagungkan hari Jumat dengan puasa, maka dilarang Nabi Muhammad SAW,” tutur UAS.


Topik

Agama, Bulan Rajab, keutamaan rajab, amalan di bulan rajab, puasa rajab, 10 rajab,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat