Tren Bencana di Kota Batu Menurun, BPBD Catat 122 Kejadian Didominasi Tanah Longsor Selama 2024
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
A Yahya
03 - Jan - 2025, 05:19
JATIMTIMES - Sepanjang tahun 2024, Kota Batu dilanda sebanyak 122 kejadian bencana alam dan non alam. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2023 lalu yang tercatat sebanyak 206 kejadian. Dimana kejadian bencana alam selama setahun terakhir masih didominasi tanah longsor yang mengalami peningkatan sejak pergantian musim ke hujan.
Data dari Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menunjukkan, bencana tanah longsor terjadi sebanyak 56 kali, sementara cuaca ekstrem atau angin kenjang 28 kali, disusul banjir tercatat sebanyak 22 kali. Kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) di Kota Batu sebanyak 6 kejadian, dan kebakaran bangunan terjadi sebanyak 10 kali.
Baca Juga : Gangguan Kamtibmas di Jawa Timur Menurun, Anggota DPD RI Apresiasi Pola Pengamanan Polda Jatim
"Kejadian bencana tahun 2024 menurun dari tahun sebelumnya. Ini berkat kerja sama yang baik untuk melakukan rangkaian kegiatan mitigasi jauh hari," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu Agung Sedayu, Jumat (3/1/2025).
Agung mengatakan, sepanjang tahun, wilayah terdampak bencana mayoritas Kecamatan Bumiaji dengan 58 kejadian. Disusul Kecamatan Batu 44 kejadian dan Kecamatan Junrejo 20 kejadian. Hal ini dipengaruhi wilayah Bumiaji yang memiliki kontur dataran tinggi.
Berdasarkan waktu, kejadian bencana terbanyak ada di bulan Maret dengan 31 kejadian, terbanyak kedua Desember dengan 24 kejadian. Sementara Mei menjadi bulan nihil kejadian bencana alam.
Di samping itu, ratuan bencana yang terjadi menimbulkan dampak kerusakan dan korban. Yakni 22 rumah rusak ringan, 14 rumah rusak sedang, 10 rusak berat, dan 17 rumah sempat terendam banjir. Sebanyak 8 fasilitas umum pelyanan dasar pendidikan rusak, beserta satu rumah ibadah. "Kalau dari segi prasarana dan sarana vital ada 4 jaringa listrik, 7 jaringan irigasi, dan 1,9 kilometer jalan rusak," rincinya.
Selain itu, lanjut Agung, bencana juga menimbulkan dampak sosial ekonomi. Yakni 0,3 hektar lahan pertanian, 1,56 hektar perkebunan, 0,07 hektar kolam, 4 petak sawah, hingga satu kios atau toko dilan bencana.
Sementara jumlah koban total sebanyak 334 jiwa. Dengan rincian 16 orang luka/sakit, 299 orang terdampak, dan 19 orang mengungsi.
Dari seluruh peristiwa yang terjadi BPBD melakukan tindak lanjut rehabilitasi dan rekonstruksi. Agung menuturkan, Rehabilitasi dan Rekontruksi pasca bencana ada 26 titik lokasi dengan progres 100 persen di 25 titik dan progres 50 persen di 1 titik.
Baca Juga : Tentang Fenomena Tren ‘Sad Beige Mom’, Begini Kata Dosen Psikologi
Progres rehabilitasi dan rekonstruksi itu antara lin 16 fasilitas umum, 9 rumah warga, 1 tempat usaha. Sementara, 1 titik progres yang belum rampung 50 persen yakni 1 fasilitas umum yang terdampak bencana longsor pada akhir Desember 2024.
Agung berujar, dalam masa proses rehabilitasi dan rekonstruksi, BPBD Kota Batu rutin melakukan pendampingan guna memastikan pembangunan yang dilakukan memenuhi prinsip “Build Back Better”.
BPBD Kota Batu juga melaksanakan beberapa kegiatan lainnya pada fase pra bencana. Mulai dari pelatihan Pencegahan Dan Kesiapsiagaan, satuan pendidikan aman bencana, hiingga kajian risiko bencana dan penguatan sistem peringatan dini serta rambu-rambu kebencanaan
"Terus kami evaluasi, atas catatan ini pula, kami tetap mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi setiap ancaman bencana yang terjadi," imbuh Agung.