Sindikat Penjual Bayi Sudah Beraksi Lima Kali, Polres Batu Ungkap Kronologi dan Peran Pelaku

Reporter

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy

03 - Jan - 2025, 04:16

Rilis Polres Batu mengungkap sindikat penjualan bayi bermodus adopsi.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Polres Batu mengamankan 6  pelaku sindikat penjual bayi atau anak melalui media sosial dengan jaringan nasional. Satu orang pelaku asal Kota Batu, yang berperan sebagai pembeli, ikut diringkus. Diketahui aksi perdagangan orang itu sudah dilakukan sebanyak lima kali.

Dalam rilis pers Jumat (3/1/2025), Wakapolres Batu Kompol Danang Yudanto menyampaikan keenam pelaku berasal dari beberapa kota berbeda. Masing-masing memiliki peran dan keterlibatan penjualan bayi mulai dari pengambilan dari ibunya, sopir, hingga pembeli bayi yang bertransaksi ilegal.

Baca Juga : Sepanjang Tahun 2024, 19.462 Wisatawan Mancanegara Kunjungi Kota Batu

Para pelaku yakni DN (26) asal Songgokerto, Kota Batu, yang merupakan pembeli bayi; AS (32) dan AI (45) selaku penjual bayi; dan MK (45) sopir, asal Waru, Sidoarjo. Selanjutnya RS (21) asal Nganjuk sebagai sopir dan KK (46) asal Jakarta yang berperan mencari ibu kandung yang bersedia menjual bayi.

"Saudari DN diketahui pada 26 Desember lalu memomong anak. Padahal sepengetahuan warga lain, saudari D belum sempat hamil. Lalu muncul kecurigaan," jelas Danang.

Ia menjelaskan, Unit PPA Polres Batu kemudian melakukan penyelidikan. Akhirnya diketahui bahwa anak tersebut bukan anak kandung DN dan merupakan hasil pembelian dari jejaring media sosial Facebook.

"Orang tersebut (penjual bayi) berhubungan lewat Facebook dengan nama grup Adopter dan Bumil. Diketahui pelakunya melakukan penjualan secara pribadi dengan harga Rp 19 juta yang ditransfer," tambahnya.

Setelah pembayaran, lanjut dia, pelaku DN membuat janji untuk bertemu dnegan tujuan penyerahan di  tepi jalan raya. Yakni di area Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. DN ditemui pelaku AS dengan menggunakan Mobil Daihatsu Sigra Putih untuk mengambil bayi.

Para pelaku akhirnya diamankan pada 28 Desember 2024 lalu dan ditetapkan tersangka pada 30 Desember 2024. Danang menambahkan, para pelaku diketahui sudah melakukan penjualan bayi sebanyak lima kali. Bayi yang dijual ke DN di Kota Batu merupakan bayi asal Jakarta. "Transaksi penjualan bayi dari Jakarta dan beberapa wilayah lain. Ada yang dari Jawa Barat, dan Bali," ungkapnya.

Dari keterangan pelaku DN, dia memutuskan melakukan transaksi bermodus adopsi karena alasan belum kunjung punya anak. Tersangka DN mengaku sudah menikah selama tiga kali dan belum mendapatkan putra. Sehingga, dirinya mengambil jalan pintas yang ilegal.

Baca Juga : Catat 7 Kejadian Kecelakaan, KAI Daop 8 Surabaya Tutup 5 Perlintasan Liar di Malang Raya dan Blitar

Danang menyebut, AS membeli bayi dari ibu kandung senilai Rp 8 juta. Kemudian sampai di Kota Batu dan dijual dengan nilai Rp19 juta. Pelaku AS membanderol berbeda berdasarkan jenis kelamin, yakni Rp 19 juta untuk bayi laki-laki dan Rp 18 juta untuk bayi perempuan. "Untuk kondisi bayi saat ini telah dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu," kata dia.

Barang bukti yang diamankan di antaranya satu unit Daihatsu Sigra warna putih dengan nopol W-1011-XT, tiga buah handphone dengan merek Xiaomi 9C, Xiaomi Redmi Note 11 Pro, Oppo, satu buah buku KIA, satu lembar keterangan lahir dari RSUD Koja Jakarta Utara, selimut bayi warna biru, dan gendok warna coklat.

Aksi perdagangan bayi itu diketahui dilakukan sejak Oktober 2024 lalu. Atas perbuatannya, para pelaku diancam beberapa pasal berkaitan kejahatan perlindungan anak. Utamanya Pasal 83 Jo Pasal 76F atau Pasal 79 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 5-15 tahun penjara.

"Kami masih melakukan pendalaman dan mencari jaringannya serta mencari ibu kandung penjual bayi," imbuh Danang.


Topik

Hukum dan Kriminalitas, Penjualan bayi, Polres Kota Batu, Kota Batu, sindikat penjualan bayi,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat