Hilang Beberapa Hari, Lansia Ditemukan Mengapung di Sungai Kota Malang
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - Jan - 2025, 11:22
JATIMTIMES - Penemuan mayat seorang pria sempat menggegerkan warga di sekitar sungai jalan simpang KH. Yusuf, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (2/1/2025) sore. Identitas mayat tersebut telah diketahui merupakan lansia yang hilang beberapa hari.
Lansia ini bernama Nur Giat (66) merupakan warga jalan simpang KH. Yusuf, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Saat ditemukan mayat lansia dalam kondisi meninggal dunia dan mengapung di sungai tersebut.
Baca Juga : Apa itu Virus HMPV? Wabah yang Sedang Melanda China
Penemuan mayat ini pun menjadi perhatian masyarakat sekitar yang ingin melihat kondisi korban. Terlebih lansia ini sudah menghilang sejak 31 Desember 2024, pihak keluarga pun sudah sempat melakukan pencarian.
“Karena tidak berada di rumah akhirnya anggota keluarga berusaha mencari korban namun tidak diketemukan,” ungkap Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, Jumat (3/1/2025).
Selama beberapa hari tersebut, pihak keluarga terus mencari keberadaan korban dan penyisiran di sekitar tempat tinggal. Di tengah melakukan pencarian, ditemukan jenazah seorang pria mengapung di sungai tersebut.
“Dan ketika mengamati jenazah yang ditemukan, ternyata diketahui oleh saksi apabila jenazah tersebut adalah Nur Giat, yang sebelumnya sudah dilaporkan oleh anggota keluarga kepada RT bahwa meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga,” imbuh Yudi.
Selanjutnya masyarakat langsung mengubungi pihak kepolisian. Setelah pihak kepolisian mendatangi TKP, langsung diamankan dan mengevakuasi korban. Namun, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi di rumah sakit dan meminta untuk dibawa ke rumah duka.
Baca Juga : Capek Usai Libur Nataru? Coba Buat Ramuan Herbal ala dr. Zaidul Akbar ini
“Setelah itu membawa korban ke rumah duka, karena permintaan keluarga agar bisa segera disemayamakan,” tambah Yudi kepada JatimTIMES.
Kondisi jenazah saat ditemukan, tidak ada bekas atau tanda-tanda penganiayaan. Alasan ini yang membuat pihak keluarga tidak menginginkan adanya autopsi. Diketahui korban memiliki riwayat sakit tuna rungu, lupa ingatan dan stroke ringan.