Volume Sampah di Kota Batu Diprediksi Meningkat Hingga 60 Ton saat Pergantian Tahun
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
31 - Dec - 2024, 12:49
JATIMTIMES - Musim libur Natal dan perayaan pergantian tahun 2025 diprediksi memicu peningkatan timbulan sampah di Kota Batu. Diperkirakan, volume sampah harian naik dua kali lipat hingga 60 ton per hari. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu melakukan sejumlah antisipasi seperti penambahan jam dan tim operasional.
Dalam catatan DLH, volume timbulan sampah harian Kota Batu berkisar 30 ton di hari biasa. Diperkirakan meningkat dua kali lipat atau 100 persen hingga 150 persen. Ditambah dengan banyaknya rangkaian agenda mengundang massa luas saaglt momen pergantian tahun di pusat-pusat keramaian.
Baca Juga : 50+ Ucapan Tahun Baru 2025 yang Penuh Makna, Lengkap dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
"Lonjakan timbulan sampah diprediksi mungkin sekitar 60 ton harian. Terutama saat malam tahun baru. Sebagian ditangani TPA sebagian TPS3R di desa-desa," ujar Plt Kepala DLH Kota Batu Alfi Nurhidayat, Senin (31/12/2024).
Ia mengatakan, daya gedor pengelolaan sampah hanya pada TPA Tlekung dengan tiga insinerator, tahun ini ditambah dua Insinerator pada TPS3R Sisir dan Dadaprejo.
Kawasan Alun-alun Kota Batu disebut menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Kota Batu. Sementara itu, sebagian pelaku usaha pariwisata Kota Batu telah diimbau melakukan penanganan sampah mandiri.
Beberapa di antaranya ditangani melalui pihak ketiga untuk mengangkut dan mengelola timbulan sampah dari hotel dan restoran. Sedangkan, sejumlah pelaku wisata seperti Selecta sudah menerapkan Zero Waste dengan sistem pengolahan sampah mandiri.
"Kalau yang sudah terapkan pengelolaan mandiri ada Selecta. Yang lain masih kita dorong. Kebanyakan sudah menggunakan pihak ketiga untuk sampahnya," tutur Alfi.
Pria yang menjabat definitif Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu menuturkan, bahwa kenaikan timbulan sampah saat Nataru sudah menjadi keniscayaan. Untuk itu, pihaknya melakukan antisipasi dengan penambahan jam operasional petugas kebersihan. Selain itu juga pengerahan pekerja berdasarkan prioritas.
Baca Juga : Amalkan Dzikir Ini 70 Kali Siang dan Malam di Bulan Rajab, Niscaya Api Neraka Menjauh
"Jam operasional kita tambah, yang awalnya shift siang, sore, atau pagi, kota bisa masing-masing dua shift," katanya.
Baginya, timbulan sampah yang meningkat sudah menjadi keniscayaan. Tetapi yang terpenting kesiapan tim untuk penanganan sigap.
"Yang jelas agar sampah ini tidak sampai numpuk, dan segera terolah di TPS3R dan TPA. Jangan sampai jadi preseden buruk sebagai kota wisata sehingga harus selalu dalam kondisi bersih," imbuh Alfi.