Asal Usul Gajah Mada: Jejak Legenda Sang Mahapatih dalam Berbagai Versi Sejarah
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
04 - Dec - 2024, 10:37
JATIMTIMES - Gajah Mada nama yang sudah terpatri dalam ingatan kolektif masyarakat Indonesia sebagai Mahapatih Majapahit, adalah sosok yang tak hanya dikenal karena kecakapannya dalam memimpin, tetapi juga karena karismanya yang mengilhami berbagai kisah legenda dan mitos yang terus berkembang seiring waktu. Dari Bali hingga Kalimantan, dari Lamongan hingga Lampung, klaim-klaim mengenai asal-usul Gajah Mada tak pernah henti mengemuka, menggambarkan betapa pentingnya figur ini dalam sejarah dan budaya nusantara.
Namun, apakah Gajah Mada benar-benar berasal dari satu tempat tertentu, atau justru merupakan representasi dari berbagai identitas daerah? Dalam pencarian atas asal-usulnya, kita harus merunut berbagai kisah yang telah diturunkan lewat naskah-naskah kuno yang merekam perjalanan sejarahnya dalam beragam versi.
1. Muncul dari Pulau Bali: Usana Jawa
Baca Juga : Masih Dijabat Plt, Pemkot Batu Segera Umumkan Hasil Selter 6 Pimpinan Definitif Baru
Dalam Usana Jawa, sebuah naskah sastra Bali yang menjadi salah satu sumber paling awal yang menggambarkan Gajah Mada, diceritakan bahwa Gajah Mada dilahirkan di Pulau Bali. Kisahnya, seperti banyak tokoh besar dalam tradisi Hindu-Buddha, dipenuhi dengan unsur-unsur mitologis yang mengesankan.
Dikatakan bahwa Gajah Mada dilahirkan dari buah kelapa yang memancar seperti penjelmaan Sang Hyang Narayana (Visnu), tanpa ayah dan ibu, lahir karena kehendak dewa-dewi. Di sini, Gajah Mada bukan hanya manusia biasa, melainkan sosok yang datang ke dunia dengan kekuatan adikodrati, yang tak terpisahkan dari tatanan kosmos dan keilahian.
Keajaiban-keajaiban seperti ini memberi pembenaran terhadap status luar biasa yang dimilikinya, serta menjadikannya tokoh yang layak dihormati dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
2. Kisah Cinta Dewa Brahma: Babad Gajah Mada
Selain Usana Jawa, kita juga menemui kisah Gajah Mada dalam Babad Gajah Mada, sebuah karya sastra Bali yang lebih kemudian. Cerita ini mengisahkan seorang pendeta muda, Mpu Sura Dharma Yogi, dan istrinya, Patni Nari Ratih. Ketika Dewa Brahma jatuh cinta pada Patni Nari Ratih, sebuah insiden tragis terjadi: Nari Ratih diperkosa oleh Dewa Brahma.
Dari sini, perjalanan mereka berdua mengarah pada desa Mada di kaki Gunung Semeru, di mana mereka tinggal dan akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi Gajah Mada...