Pro dan Kontra Sound Horeg: Bupati Blitar Mak Rini Tegaskan Tidak Ada Larangan, Asal Aman dan Nyaman
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Nov - 2024, 12:57
JATIMTIMES – Tren “Sound Horeg” yang kian marak di kalangan masyarakat Kabupaten Blitar menjadi pembahasan hangat di tengah pro dan kontra yang muncul. Di satu sisi, kegiatan ini dianggap sebagai bentuk hiburan yang menyenangkan. Namun di sisi lain, ada keluhan terkait kebisingan dan potensi gangguan terhadap kenyamanan warga.
Bupati Blitar, Rini Syarifah, akhirnya memberikan tanggapan resmi terkait fenomena ini. Dalam keterangannya, Rini menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar tidak pernah melarang kegiatan masyarakat seperti sound horeg. Dengan catatan, selama kegiatan tersebut dilaksanakan secara aman dan tidak merugikan pihak lain.
Baca Juga : Resep Alami untuk Program Hamil ala Dokter Zaidul Akbar
“Kami mendukung kegiatan masyarakat yang bisa membuat mereka senang. Namun, keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama,” ujar Rini pada Senin (25/11/2024).
Sound horeg—dikenal dengan suara dentuman keras dari perangkat audio portabel—menjadi hiburan yang digemari banyak kalangan, terutama anak muda. Tidak jarang, komunitas-komunitas pecinta sound horeg berkumpul di area publik untuk menunjukkan kreativitas dan performa perangkat audio mereka.
Bagi sebagian masyarakat, kegiatan ini dianggap membawa warna baru dalam kehidupan sosial, terutama setelah pembatasan aktivitas selama pandemi. Namun, tidak sedikit juga yang merasa terganggu dengan suara bising yang dihasilkan.
Rini Syarifah memahami keberagaman opini yang muncul di masyarakat. Ia menegaskan, kunci utama agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik adalah pengelolaan yang tepat oleh para penyelenggara. Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa kegiatan sound horeg tidak hanya menghibur, tetapi juga mematuhi aturan yang berlaku, termasuk batasan waktu dan intensitas suara.
“Pemkab Blitar tidak pernah mengeluarkan larangan untuk kegiatan seperti ini. Semua bergantung pada bagaimana penyelenggara mampu menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak,” jelas Rini. Ia juga mengingatkan bahwa aspek toleransi antarmasyarakat harus menjadi perhatian utama.
Selain itu, Rini mengungkapkan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berdiskusi dengan komunitas atau penyelenggara acara sound horeg guna mencari solusi bersama. Ia berharap adanya dialog yang konstruktif untuk menghindari konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan.
Rini juga menyebutkan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang dampak kebisingan terhadap kesehatan dan lingkungan...