Ratusan Pengusaha Datangi Muscab XI Hiswana Migas di Kota Batu, Bahas Sinergitas hingga Pasokan BBM
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
16 - Nov - 2024, 12:25
JATIMTIMES - Ratusan pengusaha minyak dan gas bumi (migas) dari berbagai daerah di wilayah Jawa Timur berkumpul di Senyum World Hotel, Kota Batu. Kedatangan mereka yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Migas itu tengah menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) XI, Sabtu (16/11/2024).
Para pengusaha migas itu datang dari wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu), Kabupaten dan Kota Pasuruan, serta Kabupaten dan Kota Probolinggo hingga kawasan Banyuwangi.
Baca Juga : Pengamat Politik Nilai Saatnya Paslon Putra Daerah Bangun dan Perjuangkan Aspirasi
Berkumpulnya para pengusaha migas ini merupakan momentum penting lantaran muscab ini digelar rutin dalam empat tahun sekali. “Ini agenda rutin yang diadakan setiap empat tahun sekali untuk memilih kepengurusan baru serta merumuskan program kerja organisasi untuk periode 2024-2028 mendatang,” kata Wakil Ketua Hiswana Migas Malang Ahmad Bashori.
Tak hanya memilih ketua baru. Miscab ini juga merupakan pertemuan penting untuk merancang program-program strategis. Sebab, keberadaan Hiswana Migas memiliki peran penting dalam kemajuan pembangunan daerah di sektor migas.
Karena itu ke depan, Hiswana Migas Malang bakal memperkuat sinergi dengan stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, Pertamina, perbankan, UMKM dan sebagainya.
“Salah satu pembahasan utama adalah meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak untuk memperlancar distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji ke depan,” imbuh Bahsori.
Tak lupa, mucab ini juga membahas kebijakan untuk mempermudah perizinan dan menyosialisasikan program subsidi pemerintah, khususnya terkait BBM bersubsidi dan elpiji subsidi. Misalnya pemberlakuan barcode untuk pembelian BBM, yakni pertalite dan solar.
“Terkait implementasi sistem barcode untuk pembelian pertalite dan solar, Hiswana Migas menyatakan kesiapan menjalankan instruksi pusat tersebut,” terang Bashori.
Meski demikian, lanjut Bashori, ini menjadi tantangan tersendiri karena pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat agar terbiasa dengan sistem baru ini. “Lalu harus ada kesiapan tenaga ekstra. Penekanan informasi menjadi kunci agar mereka tidak kesulitan saat membeli BBM,” tambah Bashori.
Baca Juga : Baca Selengkapnya