Mak Rini Serukan Pelestarian Tradisi Tiban di Blitar: Budaya Ini Tidak Boleh Hilang
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
10 - Nov - 2024, 07:32
JATIMTIMES- Masyarakat Kecamatan Kanigoro tetap bersemangat dalam perhelatan acara budaya tradisional, Tiban. Keramaian warga tiba-tiba meningkat saat sosok Rini Syarifah, atau yang akrab disapa Mak Rini, hadir dan membaur di tengah-tengah mereka, Minggu (10/11).
Tak hanya hadir sendiri, Calon Bupati Blitar nomor urut 02 ini datang bersama tokoh politik setempat, Ferdians Reza Alvisa, yang juga anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Gerindra. Kehadiran keduanya memberi warna baru pada acara yang menjadi bagian dari warisan budaya Blitar tersebut.
Baca Juga : Istana Buka Suara Soal Presiden Prabowo Suarakan Dukungan ke Luthfi-Yasin: Tidak Ada Aturan yang Melarang
Mak Rini menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi seperti Tiban. Bagi Rini, acara ini bukan sekadar hiburan atau ajang unjuk kekuatan fisik, namun lebih dari itu, Tiban adalah ritual yang menyimpan makna spiritual yang mendalam.
“Ini kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua untuk merayakan tradisi yang telah menjadi bagian dari budaya kita,” ujar Mak Rini.
Ia berharap, masyarakat tetap menjaga nilai-nilai luhur dalam Tiban yang diyakini sebagai bentuk doa untuk meminta hujan, terutama di masa kemarau panjang. Tradisi ini juga dinilainya mampu memperkuat solidaritas masyarakat, yang menjadi kunci kebersamaan di tengah perubahan zaman yang begitu cepat.
Tiban sendiri memiliki akar budaya yang dalam di Jawa Timur, terutama di daerah Madiun, Tulungagung, Blitar, dan sekitarnya. Berlangsung dalam lapangan terbuka, dua pria berhadapan saling mencambuk dengan rotan sembari bertelanjang dada, siap menerima rasa sakit demi kebersamaan dan permohonan kepada Tuhan.
Unsur spiritual dari acara ini tetap dijaga, meski kini tradisi Tiban juga menjadi atraksi budaya yang menarik minat wisatawan. Doa-doa khusus juga mengiringi setiap pertarungan, memperlihatkan betapa kuatnya keyakinan masyarakat akan kekuatan doa melalui ritual ini. Mak Rini juga mengingatkan bahwa acara Tiban sebaiknya dijaga agar tak hanya menjadi tontonan, tapi juga diteruskan maknanya.
“Kita harus memastikan bahwa kegiatan seperti ini tetap ada dan tidak hilang,” ungkapnya lagi.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga warisan budaya ini agar generasi mendatang juga dapat merasakan dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya...