Cawabup Blitar Abdul Ghoni Siap Angkat Jamasan Wayang Kiai Bonto ke Panggung Nasional
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Nov - 2024, 06:54
JATIMTIMES- Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap tanggal 7 November, calon Wakil Bupati Blitar, Abdul Ghoni, menyuarakan aspirasi kuatnya untuk menjadikan tradisi Siraman Wayang Kiai Bonto sebagai ikon wisata budaya Kabupaten Blitar.
Menurut Ghoni, acara ini bukan sekadar ritual lokal, tetapi sebuah potensi besar yang bisa menarik minat wisatawan sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya tradisional Blitar kepada dunia.
Baca Juga : Siap-siap Deg-degan, Menuju Grand Final Anugerah ASN Berprestasi Kabupaten Malang 2024
Abdul Ghoni, berkomitmen menjadikan ritual Jamasan Wayang Kiai Bonto sebagai ikon wisata budaya Kabupaten Blitar jika terpilih nanti. “Wayang Kiai Bonto memiliki sejarah dan nilai-nilai budaya yang kuat. Kita akan dorong agar lebih dikenal, tidak hanya di Blitar, tapi juga di tingkat nasional,” ujar Ghoni dalam sebuah wawancara, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, pengembangan budaya lokal ini adalah momen yang tepat untuk mendukung sektor pariwisata lain, seperti wisata pantai dan Jalur Lintas Selatan.
Sebagai langkah awal, Ghoni mengungkapkan akan fokus pada revitalisasi dan pelestarian ritual Siraman Wayang Kiai Bonto. Jika terpilih jadi wakil bupati, Ia berencana memaksimalkan fungsi pemerintah daerah untuk memberikan dukungan penuh terhadap ritual tersebut.
Bentuk dukungan yang direncanakan mencakup dana pelestarian serta fasilitas yang memadai. Selain itu, Ghoni berinisiatif mendokumentasikan prosesi siraman ini secara berkala. “Dengan begitu, tradisi ini akan terjaga dan terdokumentasi dengan baik sebagai bagian dari budaya Blitar,” imbuhnya.
Wayang Kiai Bonto bukan sekadar artefak budaya, tetapi mengandung nilai historis mendalam. Berdasarkan cerita lisan masyarakat, asal-usul wayang ini bermula dari Pangeran Prabu, seorang bangsawan Mataram yang menyingkir ke Blitar.
Beliau membawa sekotak wayang krucil dan sebuah gong, yang kini dikenal sebagai Gong Kiai Pradah di Lodoyo. Wayang Kiai Bonto dipercaya memiliki kekuatan keramat, dengan prosesi Siraman yang selalu menarik perhatian warga setempat.
Lebih lanjut, Ghoni berencana mengembangkan wisata edukasi dan budaya di sekitar ritual ini. Dengan adanya fasilitas edukasi berupa pusat informasi atau museum mini di lokasi ritual, masyarakat, terutama generasi muda, bisa belajar mengenai filosofi dan sejarah yang terkandung dalam Wayang Kiai Bonto...