Pengamat Nilai Program “Excellent Service” Paslon Ibin-Elim sebagai Terobosan Layanan Publik Kota Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
07 - Nov - 2024, 12:36
JATIMTIMES - Debat publik kedua dalam rangka Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar 2024 pada Rabu, 30 Oktober 2024 di Hotel Puri Perdana Kota Blitar menghadirkan gagasan segar dari pasangan calon (paslon) Syauqul Muhibbin (Mas Ibin) dan Elim Tyu Samba (Mbak Elim). Mengusung konsep pelayanan publik unggul atau excellent service, pasangan nomor urut dua ini mengemukakan strategi layanan 24 jam sebagai jawaban terhadap kebutuhan masyarakat Blitar yang semakin kompleks.
Dalam sesi debat, Ibin dan Elim menyampaikan visi digitalisasi pelayanan publik yang mengedepankan prinsip one stop service menuju non-stop service. “Kami ingin membangun pelayanan prima berbasis digital yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Masyarakat bisa lebih mudah mengurus berbagai kebutuhan administratif, dari pembuatan KTP hingga SIM, tanpa perlu repot mengantri,” kata Elim.
Baca Juga : Harga Emas Antam 7 November Terjun Bebas, Kini Rp 1.513.000 Per Gram
Di sisi lain, Ibin menambahkan bahwa konsep layanan 24 jam tidak hanya sekadar menghadirkan kemudahan, tetapi juga kenyamanan. Ia menyebut bahwa pemerintah Kota Blitar sudah mempersiapkan fasilitas pelayanan terpadu yang akan menyediakan sekitar 80 jenis layanan. Selain fasilitas tersebut, call center 112 akan diaktifkan kembali untuk kebutuhan layanan darurat. “Dengan adanya call center dan aplikasi layanan yang lebih efektif, masyarakat bisa merasakan pelayanan yang cepat dan efisien,” ujar Ibin.
Infrastruktur Digital sebagai Kunci
Para pengamat memandang bahwa keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur digital Kota Blitar. Dosen FISIP Unisba Blitar, Anwar Hakim Darajad, menyatakan bahwa transformasi menuju layanan digital 24 jam memerlukan pembangunan teknologi informasi yang matang. “Tantangan utama adalah memastikan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) mampu mendukung operasional layanan tanpa henti, baik dalam aspek jaringan maupun keamanan data,” ungkap Anwar.
Anwar juga menilai bahwa Kota Blitar harus serius dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam pengelolaan teknologi. “Digitalisasi bukan sekadar penerapan teknologi, tapi juga pengelolaan SDM yang responsif. Ini memerlukan pelatihan SDM agar mereka mampu menangani sistem digital dan merespons permintaan masyarakat dengan cepat,” tambahnya...