Diskop UKM Jatim Dorong UMKM Bentuk Koperasi untuk Perkuat Kelembagaan
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Yunan Helmy
06 - Nov - 2024, 07:48
JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) mendorong UMKM untuk memperkuat kelembagaannya melalui pembentukan koperasi. Hal ini diwujudkan dengan menggelar kegiatan bertajuk “Advokasi UMKM untuk Pembentukan Koperasi” di Suites Hotel Surabaya, 5–6 November 2024.
Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Diskop UKM Jatim Nanang Abu Hamid berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan profesionalitas UMKM melalui pembentukan koperasi.
Baca Juga : Kontingen Catur Kota Malang Bawa Lima Medali pada Popda Jatim 2024
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian kita, dan melalui koperasi, UMKM dapat memperkuat kolaborasi yang akan membantu menekan biaya produksi serta memperluas akses pasar. Koperasi juga memberi fondasi yang kuat bagi usaha bersama, sebagaimana filosofi sapu lidi yang terikat kuat,” jelas Nanang berfilosofi.
Nanang juga menyampaikan bahwa Kota Surabaya menjadi salah satu daerah dengan nilai tambah jumlah koperasi dan UMKM tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Jatim. Sebagaimana data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, pada tahun 2023 terdapat 47.240 unit UMKM berupa perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, industri pengolahan, dan penyediaan akomodasi serta penyediaan makanan minuman yang begitu mendominasi.
Di samping itu hasil survei perhitungan nilai tambah UMKM Jatim 2023 menunjukkan bahwa 42,46 persen pelaku UMKM dan koperasi mengalami kesulitan dalam meningkatkan skala usahanya menjadi naik kelas. Tingginya persaingan usaha ditambah banyaknya produk impor via digital menjadi salah satu penyebabnya. Dengan demikian, perlu adanya kolaborasi antar pelaku UMKM melalui pembentukan koperasi.
Dengan diadakannya kegiatan advokasi UMKM pembentukan koperasi ini, Diskop UKM Jatim berharap para peserta memiliki legalitas formal usaha, dalam hal ini berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) berbasis Risk Based Approach (RBA) sekaligus mendapatkan akses pemberdayaan UMKM yang dibutuhkan.
"Kita ingin UMKM di Jawa Timur memiliki fondasi yang kuat dalam hal perizinan, sehingga tidak hanya terhindar dari kendala hukum tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan kreditor terhadap usaha mereka,” lanjut Nanang.
Dalam kesempatan itu, narasumber dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Atik Purmiyati menjelaskan peran koperasi sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan...