Pengamat Kritik KPU di Debat Pilbup Blitar: Paslon 01 Walk Out, Paslon 02 Bawa Data Konkret
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
05 - Nov - 2024, 04:01
JATIMTIMES - Pada debat kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Blitar 2024, Senin (4/11/2024), tensi politik semakin memanas ketika pasangan calon nomor urut 01, Rijanto-Beky, memutuskan walk out di tengah sesi paparan visi misi. Langkah tak terduga ini terjadi saat pasangan nomor urut 02, Rini Syarifah-Abdul Ghoni, menampilkan data-data pencapaian yang menjadi bagian integral dari visi mereka. Tuduhan dari Paslon 01 bahwa Paslon 02 "mencontek" justru dipandang oleh pengamat sebagai pemaparan visi yang tajam dan berbasis fakta.
Pengamat politik dan dosen sosiologi dari Unisba Blitar, Novi Catur Muspita, mengemukakan bahwa situasi tersebut mencerminkan ketidakmatangan politik di panggung debat. Menurut Novi, keputusan walk out dari Rijanto-Beky tidak hanya menunjukkan kesan kurang siap, tetapi juga mencederai hak masyarakat untuk mendapatkan informasi komprehensif.
Baca Juga : Lewat Malang Music and Coffee Festival, Pemkot Malang Ajak Warga Ikut Gempur Rokok Ilegal
"Peristiwa walk out ini jelas merugikan masyarakat. Mereka sebenarnya menunggu paparan visi misi secara utuh dari para calon," tegasnya.
Ia juga menyoroti peran KPU Kabupaten Blitar yang dinilai kurang tegas dalam mengendalikan jalannya debat agar berjalan lancar. Novi juga membantah keras tudingan bahwa Paslon Rini-Ghoni melakukan plagiarisme dalam pemaparan visi misi. Ia menyatakan telah melihat dan menganalisa berkas dan presentasi visual yang disiapkan Paslon 02, dan menemukan bahwa data-data yang disajikan merujuk pada pencapaian program Mak Rini selama periode pertama kepemimpinannya.
“Itu bukan contekan, tetapi visi yang diperkaya dengan data konkret hasil kerja nyata,” ujarnya.
Selain itu, Novi mengkritik KPU karena tidak menyediakan fasilitas yang memadai untuk menampilkan visi misi setiap calon secara visual kepada masyarakat. Ia menyarankan agar KPU menayangkan visi misi dengan layar monitor besar di debat ketiga, sehingga publik dapat melihat dan menilai langsung visi misi calon secara detail.
Dari kubu RINDU (Rini-Ghoni), Ketua Tim Pemenangan RINDU, Muhammad Rifai, menyampaikan harapan agar KPU Kabupaten Blitar menggelar debat ketiga dengan acuan penuh pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tanpa menambah aturan-aturan tambahan yang menurutnya justru dapat menimbulkan kebingungan di lapangan. Rifai mengkritik keberadaan aturan-aturan yang multitafsir, yang kerap memicu ketidakjelasan dan perbedaan interpretasi di antara para kandidat...