Memahami Toxic Masculinity dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental Laki-laki
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
31 - Oct - 2024, 06:38
JATIMTIMES - Harapan yang berbeda untuk menjadi pria ideal seringkali membuat seseorang merasa tersesat dan bingung tentang bagaimana mereka harus bertindak. Alhasil, beberapa orang terlalu memaksakan diri hingga akhirnya menjadi pribadi yang toxic masculinity.
Toxic masculinity seringkali dianggap remeh hanya karena korbannya bukanlah seorang perempuan.
Baca Juga : Mengenal Generasi Strawberry yang Disebut Kreatif Namun Sangat Rapuh
Sebab, beberapa orang mungkin akan berpikir bahwa seorang laki-laki haruslah selalu tangguh dan tidak pernah menangis. Oleh karena itu, tak jarang para kaum laki-laki sering mengidap toxic masculinity.
Pengertian Toxic Masculinity
Melansir laman Alodokter yang ditinjau langsung oleh dr. Kevin Adrian, toxic masculinity adalah suatu tekanan budaya bagi kaum pria untuk berperilaku dan bersikap dengan cara tertentu. Istilah ini umumnya dikaitkan dengan nilai-nilai yang dianggap harus ada di dalam diri seorang pria, misalnya pria harus menunjukkan kekuatan, kekuasaan, dan pantang mengekspresikan emosi.
Pada dasarnya, maskulin merupakan sebuah karakteristik yang baik. Namun, hal ini menjadi toxic atau salah arah ketika pria dituntut harus memiliki dan menunjukkan maskulinitas demi menghindari stigma “laki-laki lemah”.
Padahal, seorang pria juga bisa saja memiliki sifat yang lembut atau gentle, ramah, atau sensitif, dan hal ini bukanlah hal yang salah pada pria.
Ciri-Ciri Toxic Masculinity
• Tidak menunjukkan emosi sedih dan mengeluh, serta menganggap bahwa pria hanya boleh mengekspresikan keberanian dan amarah
• Tidak membutuhkan kehangatan atau kenyamanan
• Tidak perlu menerima bantuan dan tidak boleh bergantung pada siapa pun
• Harus memiliki kekuasaan dan status sosial yang tinggi agar bisa dihormati oleh orang lain
• Berperilaku kasar dan agresif, serta mendominasi orang lain, khususnya wanita
• Tendensi untuk bersikap misoginis
• Cenderung melakukan aktivitas seksual dengan kasar
• Menganggap “keren” kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, bahkan mengonsumsi obat-obatan terlarang
• Heteroseksisme dan homofobia.
Dampak Toxic Masculinity
Toxic masculinity ini akan mengganggu kesehatan mental laki-laki karena hal ini dapat membatasi definisi sifat seorang laki-laki dan mengekang pertumbuhannya dalam bermasyarakat...