Ratusan Sumber Mata Air Butuh Konservasi, Pegiat Lingkungan Menanti Tindakan Pemkot Batu
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Dede Nana
25 - Oct - 2024, 07:19
JATIMTIMES - Sebanyak 273 sumber mata air di wilayah Kota Batu telah teridentifikasi oleh komunitas Sapu Bersih Nyemplung Kali (Sabers Pungli) dalam Ekspedisi Mata Air beberapa waktu lalu. Hal ini membutuhkan perhatian dengan upaya pelestarian yang lebih baik melalui konservasi.
Para pegiat lingkungan menyayangkan belum ada langkah tindakan yang diambil Pemkot Batu menanggapi masalah lingkungan terkait air. Padahal perhatian lebih Pemkot Batu untuk upaya pelestarian yang lebih jauh sangat diharapkan.
Baca Juga : Muncul Wacana Pemberian Gelar Pahlawan Bagi Kakek Presiden Prabowo Subianto, PWI Jatim Langsungkan FGD
Anggota komunitas pelestari lingkungan Sabers Pungli Kota Batu Doddy Eko Wahyudi membenarkan. Bahwa sejauh ini ekspedisi yang dilakukan untuk identifikasi mata air belum selesai. Menyisakan dua desa yang belum terjamah, yakni Oro-oro Ombo dan Pesanggrahan. Hingga kini, kapan akan dilanjutkannya ekspedisi tersebut belum ditentukan.
"Belum ditentukan (lanjutan ekspedisi). Sebenarnya sebelum 2 desa ini dilanjutkan, kami sudah berkirim surat terkait hasil dan rekomendasi ekspedisi mata air. Sampai sekarang belum ada follow up dari Pemkot Batu, seakan kami bertepuk sebelah tangan," ujar Doddy saat dikejar JatimTIMES, belum lama ini.
Pihaknya selain menunggu respon, juga berharap banyak kegiatan konservasi terus bisa dijalankan komunitasnya. Didukung banyak pegiat lingkungan lain dalam beragam perkumpulan. Ia percaya upaya yang dilakukan tidak sia-sia.
Selain 273 sumber mata air yang diidentifikasi, ada beberapa kegiatan konservasi yang telah dilakukan 7 tahun perjalanan Sabers Pungli. Seperti di antaranya pengurangan sampah di sungai yang jadi aktivitas rutin hingga 400 ton lebih, lebih dari 2000 pipa biopori, dan terbaru pembuatan 50 sumur resapan.
"Kegiatan kolaborasi CSR BUMN terkait sumur resapan sebenarnya juga pancingan kami ke Pemkot, bahwa kami sebagai sebuah gerakan berupaya keras untuk ikut menyelamatkan mata air di Kota Batu. Mengajak kolaborasi Perum Jasa Tirta 1 dan PLN Nusantara Power UP Brantas. Ternyata ya gak pernah kami ditanyakan atau apa terkait kegiatan sumur resapan ini," tuturnya.
Di sisi lain, dengan adanya musim kemarau panjang, ia berharap agar semua pihak terlibat dalam menjaga lingkungan. Khususnya mata air...