PKB Jatim Meradang Logonya Dimasukkan dalam Partai Pengusung Paslon Lain
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Yunan Helmy
19 - Oct - 2024, 11:30
JATIMTIMES - Debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 yang digelar KPU Jatim, Jumat (19/10/2024) malam menimbulkan kekecewaan PKB. Sebab, debat yang mengusung tema Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur di awal siarannya menampilkan gambar Khofifah Indar Parawansa, calon gubernur Jatim nomor urut 2.
Di layar kaca siaran langsung debat Pilgub Jatim, tertera lambang 14 partai pengusung Khofifah-Emil. Namun ada gambar PKB tercatut sebagai partai pengusung di sana.
Baca Juga : Dukung Tri-Dharma Dunia Pendidikan, Bank Jatim Teken MoU dengan ITS
Masuknya gambar PKB sebagai partai pengusung Khofifah-Emil di siaran resmi KPU Jatim pun membuat bingung penonton acara debat. Pasalnya, diketahui, PKB merupakan partai tunggal yang mengusung paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN).
Ketua Tim Pemenangan Luluk-Lukman, Fauzan Fuadi, mengaku kecewa dengan tindakan tidak profesional itu. Pihaknya protes mengapa hal demikian terjadi.
Bendahara DPW PKB Jatim ini mengaku tidak tahu persis apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan di sana. Namun yang pasti pihaknya merasa sudah sangat dirugikan.
"Saya nggak ngerti ini kelalaian pihak KPU Jatim, media partner dalam hal ini Kompas TV atau dari pihak EO. Yang jelas PKB merasa sangat dirugikan akibat kejadian tersebut," kata Fauzan, Sabtu (19/10/2024).
Menurut Fauzan, KPU Jatim telah bertindak ceroboh dan membuat loyalis Luluk-Lukman dari unsur PKB dibuat bingung siapa sebenarnya yang diusung PKB. Oleh karenanya, ia tegaskan tampilan gambar PKB sebagai pengusung Khofifah-Emil janganlah dianggap sepele.
"KPU Jatim bertindak kurang cermat dan tidak profesional. Ini perkara yang sangat sepele, mengapa sampai kebobolan?" tanya Fauzan heran.
Fauzan mengatakan, sebagai penyelenggara tuggal debat, KPU Jatim tidak bisa dengan hanya klarifikasi. Kesalahan yang dibuat KPU Jatim dinilainya sangat fatal dan sudah menyebar luas.
Baca Juga : Baca Selengkapnya