JATIMTIMES - Pengurus Badan Kerja Sama Gerejawi (BKSG) Kota Batu mengajak tiga pasangan calon (paslon) pilkada melakukan doa bersama untuk HUT Ke-23 Kota Batu di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) ‘Maranatha Family’ Kota Batu, Jumat (18/10/2024) malam. Ini juga sebagai wujud Deklarasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai.
Sayangnya, dari tiga paslon yang diundang, hanya paslon nomor urut 1 Nurochman-Heli Suyanto yang datang secara lengkap. Sementara paslon nomor urut 2 Firhando Gumelar-Rudi tak hadir. Sedangkan paslon nomor urut 3 hanya dihadiri calon wakil wali kota Kresna Dewanata Phrosakh.
Baca Juga : Debat Publik Pilgub, Luluk Sebut Jumlah Penduduk Miskin Jatim Tertinggi di Indonesia
BKSG merupakan badan yang mewakili 42 gereja dan 17 lembaga Kristiani di Kota Batu.
Deklarasi Pilkada Damai tiga paslon ini dilakukan dengan penandatanganan kesepakatan yang diikuti masing-masing paslon yang hadir. Kemudian para jemaat mengikuti doa bersama untuk keberlangsung Pilkada 2024 yang aman dan damai di Kota Batu.
Selanjutnya masing-masing paslon mengenalkan diri serta membeberkan visi misi yang diusung untuk Kota Batu lima tahun ke depan.
Calon wali kota nomor urut 1 Nurochman memilih untuk membeberkan harapannya agar Pilkada Kota Batu bisa berjalan lancar dan tanpa ketegangan antarpaslon hingga pendukung di kalangan masyarakat. Hal itu diutarakan melihat beberapa saat lalu, alat peraga kampanye miliknya dirusak orang tidak dikenal (OTK) di tiga kecamatan.
Karena itu, Nurochman lebih menekannya penting pilkada damai. “Kami semua pasangan calon yang hadir minta doa restu agar bisa menjalankan seluruh tahapan pilkada dengan sehat dsn riang gembira,” ujar Nurochman.
Bagi Nurochman, harmonisasi kerukunan umat beragama di Kota Batu harus dipertahankan sehingga toleransi umat beragam haru tetap terjaga. “Kami santai. Jadi, jenengan jangan tegang dan paling penting guyup rukun. Pilkada hanya satu hari. Jangan sampai tidak rukun antarkeluarga ataupun antarjemaat,” imbuh mantan anggota DPRD Kota Batu ini.
Baca Juga : Kajian Spesial yang Dihadiri Ustadz Khalid Basalamah Banjir Animo Jama'ah
Menurut Nurochman, berbeda pilihan menjadi hal yang biasa dalam pesta politik. Hal yang utama yang harus dijaga yakni kerukunan antarumat beragama dan keamanan tempat ibadah.
“Soal pilihan semua tentu punya gambaran masing-masing. Yang terpenting jaga keamanan dan kenyamanan Kota Batu, itu paling penting dari sekedar perbedaan pilihan paslon karena setelah pilkada semua akan tetap berjalan,” terang pria asal Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, ini.
“Maka harus tetap dijaga kondusivitas di kota kita ini. Siapa pun yang terpilih menjadi wali kota Batu harus tetap didukung, itu sikap moderasi dalam berbangsa dan bernegara,” harap Nurochman.