Realisasi Investasi di Jatim Capai Rp 111,4 Triliun, Penuhi 96,9 Persen Target RKPD 2024
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Dede Nana
17 - Oct - 2024, 05:43
JATIMTIMES - Realisasi investasi di Jawa Timur (Jatim) secara kumulatif dari Januari hingga September 2024 telah mencapai Rp 111,4 triliun. Angka tersebut setara dengan 96,9 persen dari target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jatim sebesar Rp 115 triliun.
Demikian disampaikan Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono di sela kegiatan "High Level Meeting (HLM) TPID dan Forum Investasi se-Jawa Timur Tahun 2024" yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (17/10/2024).
Baca Juga : Bakar Sampah Diduga Picu Kebakaran 1 Hektare Lahan Bambu di Karangploso, Sebabkan Kemacetan
“Dengan capaian ini, Jawa Timur hanya memerlukan tambahan 3,1 persen untuk mencapai target RKPD tahun 2024. Kami optimis target ini akan tercapai,” ungkap Bobby Soemiarsono.
Kendati demikian, angka tersebut masih setara dengan 74,9 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tahun ini, Kementerian Investasi/BKPM mematok target investasi di Jatim bisa terealisasi sebesar Rp 148,8 triliun.
Bobby menjelaskan berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Jatim pada Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 39,69 triliun. Dari angka tersebut, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 25,81 triliun.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2 persen secara tahunan (year on year) dan 11,6 persen secara triwulanan (Q to Q). Dalam upaya meningkatkan investasi, Pemprov Jatim terus melakukan berbagai langkah strategis.
Langkah tersebut seperti promosi investasi dalam dan luar negeri melalui forum bisnis dan pameran, penyediaan kemudahan perizinan melalui Jatim Online Single Submission (JOSS), serta pengembangan Aplikasi Point Jatim untuk memberikan informasi peluang investasi secara digital. Selain itu, Pemprov juga menyusun proyek-proyek investasi siap tawar atau Investment Project Ready to Offer (IPRO) melalui kajian pra-studi kelayakan (pra-FS).
"Saat ini, Jawa Timur telah memiliki 37 IPRO yang merupakan hasil dari berbagai kajian, termasuk dari Pemprov, kabupaten/kota, dan sektor swasta. Kami mendorong setiap daerah untuk terus menyusun proyek investasi IPRO guna mempercepat realisasi investasi," papar Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menyoroti pentingnya sektor industri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah...