Unisba Blitar Gelar Pengabdian Masyarakat: Memupuk Toleransi dan Kebebasan Beragama di Nglegok
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
06 - Oct - 2024, 09:29
JATIMTIMES – Dalam upaya memupuk toleransi dan menjaga keharmonisan di tengah keragaman, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema "Kebebasan Beragama" di Majelis Dzikir Akbar Ngoran, Nglegok, Blitar, pada 7 Juni 2024.
Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini dipandu oleh dua dosen Unisba Blitar, Saiful Nggufron Efendi, S.Pd.I., M.Pd.I., dan Hidayatur Rahman, MM. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kebebasan beragama dan toleransi, khususnya di lingkungan yang majemuk.
Baca Juga : Abah Gun Jawab Rumor Dirinya sebagai Calon Boneka, Bertekad Jemput Kemenangan
Acara dimulai dengan ceramah interaktif yang mengangkat isu-isu terkini seputar kebebasan beragama di Indonesia. Peserta diajak untuk lebih memahami peran toleransi dalam menjaga harmoni sosial di tengah perbedaan keyakinan. Mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait interaksi antarumat beragama yang pernah mereka alami.
Saiful Nggufron Efendi, S.Pd.I., M.Pd.I., dalam paparannya, menegaskan pentingnya memahami perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang bisa memperkuat persatuan, bukan sebagai pemicu konflik. "Di Indonesia, kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang. Namun, kebebasan ini harus dibarengi dengan sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan orang lain. Jika kita mampu melihat perbedaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan, kita akan bisa menciptakan kehidupan yang lebih damai dan harmonis," ujarnya.
Peserta yang hadir sangat antusias mengikuti diskusi tersebut. Mereka menyampaikan beragam pandangan tentang tantangan yang sering muncul di masyarakat terkait perbedaan keyakinan. Salah seorang peserta mengungkapkan bahwa ketidakpahaman atau kurangnya informasi sering kali menjadi penyebab munculnya ketegangan antarumat beragama. Dalam situasi ini, dialog menjadi kunci untuk mencegah potensi konflik yang lebih besar.
Selama sesi diskusi, beberapa peserta juga berbagi pengalaman tentang faktor-faktor yang memicu intoleransi di lingkungan mereka. Konflik etnis dengan unsur agama, ketidaknyamanan terhadap aktivitas keagamaan tertentu, serta perbedaan pandangan yang tidak terkelola dengan baik disebutkan sebagai beberapa penyebab utama...