Buntut Video Viral Beri Dukungan ke Paslon, Ketua PPDI Tulungagung Nyatakan Siap Mundur
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
27 - Sep - 2024, 07:45
JATIMTIMES - Buntut viralnya video dukungan ke salah satu pasangan bupati-wakil bupati Tulungagung, ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Tulungagung Suyono menyatakan siap mundur. Hal ini disampaikan saat dikonfirmasi adanya permintaan perangkat desa yang menilai tindakan ketua PPDI dan oknum perangkat desa memberi dukungan melalui video, tidak koordinasi dengan organisasi.
"Mundur ya mundur," kata Suyono, saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga : Untuk Persatuan, PWI Malang dan PWI Surabaya Gelar Silaturahmi Fun Football
Saat ini, menurut Suyono, belum ada permintaan resmi untuk mundur dari jabatannya yang disampaikan oleh perangkat desa. Jika ada permintaan mundur, ia akan koordinasi dengan pengurus lainnya. "Saya akan koordinasi dulu dengan pengurus lain," jawabnya santai.
Terkait video ini, Suyono sebelumnya mengatakan video itu dibuat sudah cukup lama. Namun ia tidak menyebutnya hari dan tanggalnya, melainkan hanya menjelaskan bahwa pihaknya diundang oleh pasangan calon.
"Kita diundang. Terus itu sudah lama. Terus beliaunya (pasangan calon) minta video," ucap Suyono, Kamis (26/9/2024) kemarin.
Karena diminta oleh pengundang, Suyono mengaku tidak bisa menolak untuk divideo pernyataan dukungan itu. "Mosok kita menolak. Kan gak etis," sambungnya.
Setelah video diambil, Suyono mengaku telah berpesan kepada pengundang agar tidak disebar. Namun, ternyata video itu menyebar dan menjadi viral setelah masuk masa kampanye.
"Tapi kita minta gak disebar, eh ini kok nyebar," ungkap Suyono.
Apakah dengan tersebarnya video ini PPDI akan melaporkan penyebabnya ke polisi? Suyono memastikan tidak akan lapor dengan dalih tidak mau cari masalah.
"Gak usah (lapor). PPDI tidak mau cari masalah, enak berteman," tegasnya.
Baca Juga : Konsolidasi di Malang, PPP Pastikan Dukungan ke Wahyu Hidayat
Tuntutan mundur ini selain karena oknum pengurus PPDI sejak sebelum calon ditetapkan sudah terlihat bermain politik dan berpindah-pindah ke satu bakal calon ke yang lainnya...