101 Karya Dua Perupa Aliran Abstrak Dipamerkan di Galeri Raos
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Yunan Helmy
21 - Sep - 2024, 03:33
JATIMTIMES - Fadjar Junaedi dan Dwi Christanto Puji Widodo, dua seniman yang sama-sama beraliran abstrak, menggelar pameran di Galeri Raos Kota Batu, 15-28 September 2024. Kolaborasi keduanya disuguhkan dalam eksibishi bertajuk Fusion.
Sebanyak 101 karya dipamerkan di Galeri Raos dengan penataan kiri dan kanan serta pertemuan keduanya di bagian tengah. Meski sama-sama beraliran abstrak, keduanya memiliki ciri khas berbeda.
Baca Juga : Jelang Cuti, Bupati Sanusi Sapa Ribuan Buruh Pabrik Rokok Kabupaten Malang
Salah satu panitia penyelenggara, Eko Alif Vernanda, mengatakan, Dwi Christanto alias Chris lebih banyak bernuansa cerah pastel dan percampuran banyak media lukis dalam karyanya. Tak jarang terlihat goresan kuas, pensil, cat semprot hingga krayon dengan tampak juga penambahan kombinasi huruf dan angka.
![.](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2024/09/21/Cb0f12e3c4fa8780b.jpg)
Lain dengan Chris, Fadjar lebih banyak menggunakan media cat minyak dengan horesan abstrak yang kontras dan banyak penggunaan warna hitam hampir di seluruh karyanya yang dipamerkan.
"Tidak terlepas juga dari musik yang didengar, Fajar lebih ke musik rock, sedangkan Chris mendengar musik reggae," kata Eko saat ditemui di Galeri Raos, belum lama ini.
Ia juga menceritakan bahwa Chris merupakan seniman asal Blitar yang saat ini berdomisili di Kota Malang dan sebagai pengajar di SMPN 4 Batu. Fadjar merupakan lulusan Universitas Negeri Malang dan merupakan seniman asli Kota Batu.
![..](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2024/09/21/C725690b1600a3173.jpg)
Kesamaan dan perbedaan keduanya itu sekaligus yang menjadi daya tarik tersendiri dalam pameran. Kurator pameran Fusion Art Exhibition, Anggun Setiawan menyampaikan, nama Fusion sendiri diambil dari konsep reaksi fusi, sebuah proses penyatuan dua inti atom ringan menjadi satu inti yang lebih berat dengan pelepasan energi yang sangat besar. Gagasan ini, yang awalnya merupakan abstraksi dalam dunia fisika.
"Fusion dalam konteks pameran ini menjadi pemaknaan metafora dari gagasan di atas, mencerminkan penggabungan gagasan dan energi dua seniman, Fadjar Junaedi dan Dwi Christanto Puji Widodo. Dua seniman dari latar belakang yang berbeda namun dalam proses mereka saat ini memiliki gaya teknik yang sama, yaitu abstrak," jelas Anggun.
Menurut dia, karya-karya yang dipamerkan bersama dalam satu ruang galeri, bukan hanya sekadar representasi visual, tetapi sebuah usaha dan cerminan kolaborasi untuk mentransfer luapan energi emosional dan gagasan kepada penikmat seni...