Mengapa Lebih Banyak Wanita Berolahraga Dibanding Pria?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - Sep - 2024, 08:19
JATIMTIMES - Arbiarso Wijatmoko, Fitness and Performance Coach menyebut adanya perbedaan menarik antara pria dan wanita dalam hal kebugaran. Ia mengamati bahwa dalam setiap acara kebugaran yang diisinya, peserta wanita selalu lebih banyak dibandingkan pria.
Mulanya, Arbiarso menganggap ini sebagai hal biasa, hingga akhirnya menemukan sebuah studi yang memberikan penjelasan lebih dalam. Sebuah studi yang berjudul "Body Dissatisfaction, Importance of Appearance, and Body Appreciation in Men and Women Over the Lifespan" (PMID: 31920737) menunjukkan bahwa wanita cenderung mengalami ketidakpuasan terhadap penampilan tubuh mereka lebih sering dibandingkan pria.
Baca Juga : Bulutangkis PON XXI 2024, 2 Tunggal Putri Jatim Melenggang ke Semifinal
"Inilah salah satu alasan mengapa lebih banyak wanita yang mengikuti program diet. Selain itu, lebih dari 90% kasus gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia juga lebih banyak dialami oleh wanita," ungkap Arbiarso, dilansir Instagramnya @arbiarso.
Fakta ini menjelaskan mengapa wanita lebih sering terlihat aktif dalam hal menjaga kebugaran. Ketidakpuasan terhadap penampilan membuat mereka lebih terdorong untuk menjalani pola hidup sehat dan berolahraga.
Selain pria cenderung lebih sedikit yang terlibat dalam aktivitas kebugaran, sebuah studi menarik lainnya menunjukkan bahwa pria sebenarnya memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan wanita. Berdasarkan jurnal berjudul PMID 16873854, ada beberapa faktor yang menyebabkan pria memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan wanita. Tiga alasan utama yang dijelaskan dalam jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Risiko Pekerjaan
Banyak pekerjaan yang dilakukan pria memiliki risiko tinggi. Contohnya pekerjaan di bidang konstruksi, pengiriman barang, atau pengemudi. Pekerjaan dengan risiko kecelakaan tinggi ini berkontribusi pada kematian dini pada pria.
2. Bunuh Diri
Data dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat bunuh diri jauh lebih tinggi pada pria daripada wanita. Hal ini sering kali terkait dengan tekanan mental yang tidak tertangani dengan baik.
3. Gaya Hidup yang Buruk
Pria lebih sering terlibat dalam pola makan yang buruk, konsumsi alkohol, dan merokok, yang sangat berkaitan dengan kematian dini. Menurut peneliti, faktor gaya hidup ini bisa dihindari dan diubah untuk meningkatkan harapan hidup...