Mengapa Presiden Takut Datang ke Kediri? Ini Penjelasan Kisah Tanah Jawa
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
24 - Aug - 2024, 10:38
JATIMTIMES - Kediri, sebuah wilayah di Jawa Timur yang dikenal sarat dengan sejarah dan tradisi leluhur bangsa, kerap kali disebut dalam berbagai mitos dan cerita mistis. Salah satu mitos yang cukup populer adalah bahwa kepala negara atau presiden takut untuk mengunjungi Kediri.
Meskipun Kediri dikenal sebagai kota yang nyaman, makanannya enak, dan memiliki nilai historis yang kuat, ada alasan di balik kekhawatiran ini. Menurut penelusuran Kisah Tanah Jawa yang berkunjung ke Kediri, Kediri memiliki makna mendalam yang terkait dengan konsep "jati diri" dan karomah yang berkaitan dengan para pemimpin bangsa.
Baca Juga : Viral Wanita Diduga Istri Pejabat Blak-blakan Akui Kerap Difasilitasi ke Luar Negeri oleh Pengusaha
Nama "Kediri" sendiri berasal dari kata "Ke" dan "Diri," yang secara harfiah bisa diartikan sebagai "diri sendiri" atau jati diri. Artinya, siapa pun yang datang ke Kediri, jati dirinya yang sesungguhnya akan terungkap, tanpa ada kepura-puraan.
"Jati Diri, berarti sebenar-benarnya diri. Jadi mau pake topeng sebanyak apapun pasti akan terungkap juga aslinya. Jadi tidak ada kepura-puraan sama sekali. Kalau diibaratin kaya botol tapi transparan gitu, packagingnya ga ngaruh, isinya langsung keliatan.," kata Bang Jaka, admin Kisah Tanah Jawa, melalui akun X resminya @kisahtanahjawa, Sabtu (24/8/2024).
Selain itu, Kediri juga identik dengan Prabu Jayabaya, seorang raja legendaris dari Kerajaan Kediri yang dipercaya memiliki pengaruh besar dalam sejarah Nusantara. Salah satu tempat penting yang berkaitan dengan Prabu Jayabaya adalah Sendang Tirta Kamandanu. Tempat ini dipercaya sebagai lokasi di mana Prabu Jayabaya menyucikan diri sebelum menghilang atau moksa.
Di sendang tersebut terdapat pohon beringin yang disebut "Ringin Sembilan," yang terdiri dari sembilan pohon beringin yang tumbuh menjadi satu. Pohon ini diyakini memiliki kekuatan mistis, dan di sekitarnya banyak terdapat pusaka kuno yang disebut sebagai "Pusaka Bangsa."
"Fun fact, beringin ini pernah rubuh pada tahun 97. Rubuhnya beringin itu dianggap sebagai pertanda besar. Mengingat selepas tahun itu memang ada peristiwa besar yang terjadi di Indonesia," jelas Bang Jaka.
Menurut Juru Kunci Sendang Tirta Kamandanu, pusaka yang berada di sekitaran Beringin Sembilan itu bukan pusaka sembarangan...