Puluhan Sapi Mati di Kota Batu Diduga Diracun Potasium, Warga Lapor ke Polisi
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Yunan Helmy
21 - Aug - 2024, 06:39
JATIMTIMES - Kematian mendadak puluhan sapi di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, dalam kurun waktu berdekatan meresahkan para peternak. Belakangan diselidiki ada dugaan pengaruh racun bahan kimia.
Usai visum dan pemeriksaan bangkai sapi, warga menduga ada kesengajaan bahwa sapi-sapi tersebut diracun pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan bahan kimia sejenis potasium.
Baca Juga : Pria Pemutilasi Istri di Kota Malang Dijatuhi Hukuman Mati
"Setelah kena (kematian mendadak), dilihat pembuluh darah rusak, sampai hati dan limpa sudah hancur. Matinya cepat," urai Kepala Desa Beji Deny Cahyono, Rabu (21/8/2024).
Deny dan warga peternak lain yang terdampak merasakan adanya kejanggalan. Yakni gejala yang dialami hanya pada 1-2 ekor dalam sekali waktu secara singkat. Sehingga ia meyakini tak ada keracunan yang berasal dari pakan yang diberikan ke seluruh sapi dalam satu peternakan.
"Kalau karena makanan seperti rumput dan konsentrat, semuanya pasti akan kena karena terbagi merata. Tetapi ini yang mati hanya satu ekor sekali kejadian, berulang di tempat berbeda," jelasnya.
Terakhir, pada Senin, 19 Agustus 2024 lalu, Deny menyaksikan proses visum sapi mati milik salah seorang warga Desa Beji. Petugas Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu didampingi puskeswan, babinsa dan bhabinkamtibmas desa setempat.
Alhasil, diungkapkan bahwa ada bahan kimia yang terkandung dan meracuni tubuh sapi-sapi siap potong tersebut. Hal ini yang menyebabkan pembuluh dara rusak dan mengubah warna sebagian besar organ dalam menjadi merah. Ciri-ciri tersebut diyakini warga karena zat sejenis potasium.
"Dugaannya karena potasium. Karena kalau zat lain atau keracunan juga biasanya tidak serusak itu. Dan bisa bertahan gejala lemas sampai beberapa hari atau satu minggu," ungkapnya.
Dikatakan Deny, sebagian warga Desa Beji diketahui memiliki hewan ternak sapi. Ia menggambarkan sekitar 60 persen penduduk desa. Dalam kejadian ini, total ada 21 sapi dari sebanyak 11 peternak di Desa Beji. Sapi mereka mengalami kematian mendadak 1 sampai 5 ekor dalam waktu yang berbeda-beda. Diduga diracun orang tak dikenal dengan menaruh bahan kimia di pakan sapi siap potong.
Warga juga mencari tahu kejanggalan ini dari aktivitas jual beli daging. Dari dugaan sementara oleh warga, sapi siap potong sengaja dimatikan agar bangkainya bisa dibeli dengan harga murah untuk dijual dagingnya oleh blantik...