Penyerangan di Karawang Diduga Terkait Kontraversi Nasab Habib, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Tahan Diri
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Dede Nana
12 - Aug - 2024, 09:14
JATIMTIMES - Video penyerangan dua anggota Banser yang disebut sedang mengawal kiai oleh kelompok lain di kawasan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (10/8/2024) memantik respon dari PBNU. Dari video viral yang beredar, dua Banser itu wajahnya babak belur akibat dipersekusi kelompok lain.
Menyikapi masalah ini Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menduga adanya penyerangan tersebut karena sedang ramai tentang kontraversi nasab habaib saat ini. "Salah satunya terkait dengan kontraversi Baalawi," terangnya saat konferensi pers di kantor PCNU Surabaya, Senin (12/8/2024) malam.
Baca Juga : Sejarah MS Glow Versi Gilang Juragan99, Usai Ramai Ownernya Dikabarkan Pecah Kongsi
Menurut dia dalam hal ini memang ada perbedaan pendapat. "Ada yang punya pendapat begini dan begitu. Kita minta semua pihak saling menghormati perbedaan dan tidak menjadikan ini bahan olok-olok," tegasnya.
Lebih lanjut Gus Yahya sapaan akrabnya meminta agar semua pihak menahan diri. Dengan tak membuat pernyataan aneh-aneh yang bisa memicu reaksi emosional dari pihak lain.
Gus Yahya menambahkan untuk meredam ini sudah dirapatkan secara virtual. Yakni, antara PWNU Jabar, PCNU Karawang dan Bekasi. "Dan sudah mendapatkan gambaran, perkembangan kasusnya. Kita tahu ada penyerangan," lanjutnya.
Menurut Gus Yahya sudah sejak dari kemarin diintruksikan kepada pengurus NU di Jabar untuk menempuh jalur hukum. "Dan Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah memproses," imbuhnya.
Baca Juga : Profil Ketiga Calon Pengganti Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar, Ada Bahlil Gumiwang dan Bambang Soesatyo
Gus Yahya mengaku sudah mengintruksikan kepada jajaran pengurus Banser dan Ansor untuk menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian. Tak boleh melakukan tindakan sendiri, melakukan tindakan apapun dan agar taat pada hukum...