Banyak Negara Maju Larang Penggunaan Baby Walker, Kenapa?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
12 - Aug - 2024, 06:23
JATIMTIMES - Baby walker, alat bantu jalan yang sering digunakan oleh bayi untuk membantu mereka belajar berjalan, telah menjadi alat yang populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Alat ini memungkinkan bayi bergerak lebih bebas, bahkan sebelum mereka mampu berjalan sendiri.
Banyak orang tua yang menganggap baby walker sebagai alat yang bermanfaat, namun tahukah Anda bahwa banyak negara maju, termasuk Kanada, telah melarang penggunaan baby walker? Mengapa alat yang tampaknya membantu ini justru diharamkan di beberapa negara?
Baca Juga : Bolehkah Makan Makanan Expired? Ini Penjelasan Dokter
Melansir cuitan akun @she_rns di X, sejak tahun 2004, Kanada telah melarang sepenuhnya penggunaan dan penjualan baby walker. Larangan ini bukanlah langkah yang diambil tanpa alasan. Kanada merupakan salah satu negara pertama yang menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan baby walker.
Berdasarkan data dan penelitian, ditemukan bahwa baby walker tidak hanya tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan bayi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko cedera serius. Oleh karena itu, pemerintah Kanada mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaannya secara keseluruhan.
Pertanyaan utama yang muncul adalah, mengapa baby walker sampai dilarang di beberapa negara maju? Ada beberapa alasan utama yang mendasari keputusan ini, yang semuanya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan bayi, seperti dilansir dari akun resmi Facebook Public Health Malaysia
1. Tidak Mendukung Perkembangan Fisik yang Sehat
Banyak orang tua mungkin beranggapan bahwa baby walker dapat membantu bayi belajar berjalan lebih cepat. Namun, faktanya justru sebaliknya. Keterampilan berjalan bukan hanya soal menggerakkan kaki, tetapi melibatkan kemampuan bayi untuk mendorong tubuh mereka agar berdiri, menjaga keseimbangan, dan koordinasi tubuh secara keseluruhan.
Menggunakan baby walker justru dapat menghambat perkembangan keterampilan ini. Bayi yang menggunakan walker cenderung mengandalkan alat tersebut untuk bergerak, sehingga mereka tidak belajar bagaimana menyeimbangkan tubuh atau melatih otot-otot yang diperlukan untuk berjalan sendiri. Dalam jangka panjang, ini bisa memperlambat kemampuan bayi untuk berjalan secara mandiri.