Tidak Bisa untuk Atasi Diabetes, Daging Kucing Justru Timbulkan 4 Bahaya ini bagi Kesehatan Tubuh

Reporter

Mutmainah J

Editor

A Yahya

09 - Aug - 2024, 12:46

Ilustrasi kucing. (Foto dari detik)


JATIMTIMES - Perkara makan daging kucing yang dilakukan NY, 63, seorang pemilik rumah kos di Semarang, masih ramai diperbincangkan. 

Terlebih lagi, alasannya adalah untuk obat. NY mengaku mengonsumsi daging kucing untuk obat diabetes. Lantas benarkah jika memakan daging kucing bisa mengatasi diabetes? 

Baca Juga : Satpol PP dan Bea Cukai Sosialisasikan Pencegahan Rokok Ilegal, Sasar 8 Kios di Pakis

Hingga saat ini, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim bahwa makan daging, terlebih lagi konsumsi daging kucing dapat menurunkan gula darah dikarenakan penyakit diabetes.

Alih-alih menyehatkan, mengonsumsi daging kucing justru menimbulkan beberapa efek samping bagi kesehatan tubuh. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 4 efek samping mengonsumsi daging kucing;

1. Infeksi toksoplasmosis

Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam Anthrozoös membeberkan konsumsi kucing domestik di Madagaskar dan kaitannya dengan implikasi kesehatan. Dalam penelitian tersebut, dikatakan bahwa salah satu risiko utamanya adalah infeksi toksoplasmosis. 

FYI, toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Meski hewan lain juga memiliki risiko paparan parasit ini, kucing diketahui menjadi inang utama T. gondii dengan berkembang biak di saluran ususnya. 

Pada kebanyakan orang, infeksi ini tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, risiko efek samping meningkat pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Parasit ini dapat memicu kista dalam tubuh dan membuat sakit di kemudian hari. 

Selain itu, infeksi toksoplasmasis juga berbahaya bagi ibu hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan. Parasit ini dapat menular melalui plasenta ke janin dan meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, bahkan masalah kesehatan serius pada anak.

2. Infeksi bakteri Clostridium botulinum

Masih dari sumber penelitian yang sama, bahaya makan daging kucing juga meliputi risiko infeksi bakteri Clostridium botulinum. Bakteri tersebut dikatakan dapat menghasilkan racun berbahaya (toksin botulinum) dan memicu kondisi botulisme. Meski relatif jarang terjadi, infeksi yang dapat menular melalui makanan ini terhitung serius.

Bakteri Clostridium botulinum menyebabkan toksin botulinum yang terbentuk dalam makanan terkontaminasi...

Baca Selengkapnya


Topik

Serba Serbi, Makan kucing, daging kucing, Semarang, efek makan daging kuicng,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette