Sejarah Kopi Ijo Khas Tulungagung yang Melegenda Sejak Tahun 70-an
Reporter
Aries Marthadiharja
Editor
Dede Nana
07 - Aug - 2024, 04:55
JATIMTIMES - Kopi Ijo adalah salah satu minuman khas dari Tulungagung, Jawa Timur yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Tulungagung yang juga dikenal dengan sebutan Kota Seribu Warung Kopi menawarkan daya tarik kuliner jenis kopi yang unik dan menggoda selera. Sesuai dengan namanya, "kopi ijo" berasal dari campuran kopi dan kacang hijau yang memberikan warna hitam kehijauan pada bubuk kopi ini.
Makna "ijo" dalam bahasa Jawa sejatinya adalah hijau, tetapi kopi ijo bukanlah biji kopi mentah yang dimaksud sebagai kopi hijau. Kopi ijo adalah kopi bubuk yang telah disangrai, sehingga ketika diseduh akan tampak berwarna hijau kehitaman. Sentra produksi kopi ijo terletak di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Minuman ini sering disajikan untuk menghangatkan suasana saat bercengkrama dengan teman atau keluarga tercinta.
Baca Juga : Tebing Banyu Muluk Tulungagung, Wisata Bukit dengan Panorama Samudera Hindia
Proses pembuatan kopi ijo diawali dengan menyangrai biji kopi hingga kering. Proses ini menggunakan wajan tradisional yang terbuat dari tanah liat dan kayu bakar sebagai bahan pengapian. Suhu api harus dijaga stabil agar biji kopi matang merata dan sempurna. Setelah itu, biji kopi yang telah disangrai digiling menggunakan mesin khusus untuk menghasilkan bubuk kopi yang siap diseduh.
Kopi Ijo biasanya disajikan dalam cangkir kecil dan dalam keadaan panas. Beberapa warung juga menyediakan kopi ini dalam gelas berukuran sedang. Keunikan kopi ijo dibandingkan kopi lainnya terletak pada budaya "nyethe" yakni seni melukis puntung rokok dengan ampas kopi yang tersisa. Seni ini menjadi daya tarik tersendiri dan memperkaya pengalaman menikmati kopi ijo, terutama bagi masyarakat di luar Tulungagung.
Bagi pecinta dan penikmat kopi yang berkunjung ke Tulungagung, mencoba kopi ijo adalah suatu keharusan. Rasa dan tekstur kopi ijo yang berbeda dari kopi lainnya. Kopi ijo juga termasuk salah satu kopi yang tergolong rendah kafein, sehingga lebih ramah dikonsumsi di perut ketimbang kopi hitam pada umumnya. Keunikan inilah yang membuat Kopi Ijo mendapatkan tempat istimewa di hati para penikmat kopi.
Sejarah Kopi Ijo Tulungagung
Tidak ada catatan pasti mengenai sejarah awal kopi ijo di Desa Bolorejo. Namun, keberadaan kopi ijo ini erat kaitannya dengan budaya nyethe, yaitu melukis atau membatik puntung rokok dengan ampas kopi seperti yang dijelaskan di atas...