Marak Cuci Darah pada Anak, Dokter Spesialis Anak Ini Beberkan Faktanya

Reporter

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

07 - Aug - 2024, 12:49

Ilustrasi cuci darah pada anak. (Foto: iStock)


JATIMTiMES - Belakangan ini, penyakit gagal ginjal dan cuci darah pada anak menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Isu ini mencuat setelah seorang influencer membagikan suasana saat sejumlah anak menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan nasional.

Kabar paling anyar, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 60 anak menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Penyakit ini mendorong Pemerintah Provinsi DKI untuk menyediakan tujuh dokter spesialis anak sub-spesialis nefrologi. Yakni terdiri dari empat dokter di RSCM, dua dokter di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita, dan satu dokter di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.

Baca Juga : Kejayaan Wayang Wong di Solo: Dari Tradisi Istana ke Panggung Rakyat

Merespons ramainya kabar peningkatan cuci darah pada anak, dr Arifianto SpA (K), dokter spesialis anak, menjelaskan bahwa anak-anak yang menjalani cuci darah (hemodialisis) di rumah sakit tersebut didominasi oleh anak yang didiagnosis dengan penyakit ginjal kronik tahap akhir (end-stage renal disease). Penyakit tersebut menyebabkan kerusakan ginjal yang parah sehingga memerlukan terapi hemodialisis.

Lebih lanjut, dokter Apin, sapaan akrab dr Arifianto SpA (K) mengungkap bahwa penyebab utama gagal ginjal pada anak adalah penyakit ginjal bawaan (kelainan ginjal kongenital) dan penyakit ginjal yang didapat, seperti sindrom nefrotik yang tidak responsif terhadap obat steroid, serta penyakit autoimun seperti nefritis. Selain itu, kondisi seperti diabetes melitus tipe 2 yang berkaitan dengan konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan juga menjadi penyebab komplikasi ginjal jika tidak diatasi dengan baik.

Meski demikian, dokter Apin menegaskan bahwa konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan memang dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, dan diabetes melitus tipe 2, yang kemudian bisa berlanjut menjadi gagal ginjal. Namun, hal ini tidak berarti bahwa konsumsi makanan manis, minuman manis, susu formula, atau susu UHT secara langsung menyebabkan gagal ginjal pada anak.

“Tidak serta merta karena gula berlebihan akan langsung menyebabkan cuci darah,” ujar dokter Apin, dilansir dari akun X pribadinya @dokterapin. "Penyakit ginjal pada anak biasanya berkembang melalui beberapa tahapan, mulai dari konsumsi berlebihan yang menyebabkan obesitas, hingga komplikasi seperti diabetes melitus tipe 2, dan akhirnya gagal ginjal," tambahnya...

Baca Selengkapnya


Topik

Kesehatan, Gagal ginjal anak, cuci darah pada anak, cuci darah,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette