Salah Perencanaan Anggaran, Pemkab Situbondo Defisit Rp 51 Miliar Rupiah

Editor

A Yahya

05 - Aug - 2024, 02:33

Kantor Pemerintahan Kabupaten Situbondo. (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)


JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Situbondo mengalami defisit sebesar 51 miliar rupiah. Hal ini diduga karena adanya kesalahan dalam perencanaan oleh tim anggaran pemerintah daerah yang memproyeksikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran atau SILPA tahun 2023 terlalu tinggi yakni 200 miliar rupiah, namun hal tersebut tidak tercapai.

Karena hal tersebut, beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) akhirnya menerima dampaknya, yakni adanya refocusing program yang berdampak pada pergeseran anggaran.

Baca Juga : Kabupaten Malang Terima Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi Rp 7,2 Miliar: Jadi yang Terbesar di Tingkat Kabupaten

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD, Tolak Atin bahkan menyebut refocusing terbesar berada di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pemukiman (DPUPP) yakni 40 miliar rupiah. 

"Padahal di Beberapa proyek sudah berjalan, sehingga berpotensi Gagal bayar, bayangkan saja perencanaan program dinas sudah tersusun proyek sudah berjalan sesuai klausul kontrak, tiba-tiba di refocusing 40 miliar rupiah, bakal ramai nanti," ungkap Dia.

Selain itu, Tolak menyebutkan tidak hanya DPUPP yang jadi sasaran Refocusing, namun hampir semua dinas, dia menyontohkan Dinas sosial sebesar 1,5 miliar rupiah dan Dinas Koperasi, perindustrian dan koperasi (Diskoperindag) sebesar 1,7 miliar rupiah.

"Saya lupa persisnya untuk jumlah anggaran yang di refocusing setiap dinas, namun hampir semua terkena refocusing kecuali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Situbondo," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Tolak Atin mengatakan defisit sejumlah 51 miliar itu merupakan hal yang memalukan, pasalnya menurut Tolak defisit bisa dihindari jika pemerintah daerah serius dan sesuai data dalam merencanakan, bukan menghayal.

"SILPA itu kan uangnya tidak ada, tapi pemerintah daerah sudah berangan-angan terlalu tinggi dalam memproyeksikan SILPA 200 miliar, padahal adanya SILPA ini menandakan pemerintah tidak bisa menjalankan atau menyerap anggaran program dengan baik, gitu kok diproyeksikan," ujar Tolak, Senin (5/8/2024) saat dihubungi melalui telepon WhatsApp.

Yang lebih mengejutkan, Dia menyebut jika TAPD bakal menarik dana BLUD tiga rumah sakit untuk menutupi gagalnya perencanaan tersebut...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, Kabupaten Situbondo, tolak atin, defisit anggaran,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette