Kota Batu Kembali Jadi Persembunyian Terduga Teroris, Ini Kata Kriminolog

Reporter

Prasetyo Lanang

Editor

Dede Nana

04 - Aug - 2024, 01:43

Kota Batu kembali jadi persembunyian terduga pelaku terorisme yang ditangkap di rumah kontrakan Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Kamis (1/8/2024) lalu.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Kota Batu menjadi sasaran Tim Densus 88 Antiteror untuk melakukan penggerebekan terduga pelaku aksi terorisme yang diketahui salah satunya HOK (19), pada Kamis (1/8/2024) lalu. Tepatnya sekitar 19 tahun pasca peristiwa baku tembak Dr Azahari, Kota Batu kembali menjadi tempat sembunyi pelaku aksi teror. Hal ini disinyalir sebagai risiko daerah urban dan wisata yang belum sepenuhnya terawasi.

Kriminolog Universitas Brawijaya Malang, Prija Djatmika menerangkan, Kota Batu yang merupakan jujugan wisata dan daerah urban membuat banyak warga dari luar kota keluar masuk. Sehingga keberadaan pelaku kejahatan seperti terorisme juga masih memungkinkan karena tidak banyak diketahui di tempat-tempat dengan mobilitas tinggi.

Baca Juga : Maharani Kemala Sebut Dirinya Bukan Owner MS Glow, Bubar? 

Menurut dia, hal yang terjadi di daerah urban ini berbeda dengan warga di wilayah pedesaan. Di mana warga urban biasa hidup tanpa saling mengenal dekat serta memiliki urusan masing-masing. Sedangkan perkampungan pada umumnya cenderung statis dan mengenal cukup baik warga masing-masing.

"Pada warga kota atau urban kondisi kohesi sosialnya memang cenderung lemah. Urusan individu masing-masing yang diutamakan. Apalagi kota wisata. Rumah yang disewakan, keluar masuk tak terkontrol menjadi tempat aman untuk sembunyi," ujar Prija kepada JatimTIMES, Minggu (4/8/2024).

Dikatakan, di Kota Batu hotel hingga homestay dan vila banyak disewakan. Di samping itu banyak rumah yang dikontrakkan untuk keperluan menetap sementara. Prija menganggap keluar masuk orang dari dan keluar kota wisata sering kali tidak terkontrol.

"Yang perlu dilakukan adalah pengawasan ketat di wilayah-wilayah yang banyak memiliki homestay atau rumah yang dikontrakkan. Selain penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan, masyarakat setempat perlu proaktif melindungi wilayahnya," kata dia.

Menurut Prija, kondisi serupa juga bisa terjadi di Kota Malang yang juga merupakan wilayah urban. Di mana warga Kota banyak didiami oleh pendatang. Ia menyebut, guest house dan rumah kontrakan memang lebih sulit dalam hal pengawasan. Sebab, pemiliknya jarang atau tidak berada di tempat yang sama.

Prija menambahkan, kerawanan serupa tidak hanya bisa terjadi berkaitan dengan kejahatan terorisme...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, kota batu, densus 88 antiteror, teroris, kriminolog, ub,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette