Begini Cara Kurangi Sampah Plastik dengan Kotoran Sapi, Benarkah Efektif?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
07 - Jul - 2024, 02:40
JATIMTIMES - Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar, menyebabkan pencemaran tanah dan laut. Plastik memiliki sifat yang tidak mudah terurai, dan proses pengolahannya dapat menghasilkan zat toksik dan karsinogenik. Butuh waktu ratusan tahun bagi sampah plastik untuk terurai secara alami.
Melihat masalah ini, Founder Metode Pertanian Purba, Deden Lesmana, menciptakan inovasi untuk mengolah sampah menjadi pupuk. Melalui akun TikTok pribadinya @sultansukandar, ia membagikan cara mengolah sampah menjadi pupuk tanpa perlu memilahnya terlebih dahulu.
Baca Juga : 11 Kejadian Kebakaran Selama Bulan Juni di Kota Malang, Korsleting Listrik Penyebab Terbanyak
Sultan menunjukkan bahwa semua jenis sampah, termasuk plastik, bisa diolah dengan metode ini. Dalam video di TikToknya, Ia mengedukasi beberapa warga tentang cara mengolah sampah plastik menjadi pupuk.
Salah satu warga menunjukkan proses memasukkan berbagai jenis sampah ke dalam kubangan minimal sedalam 80 cm.
"Nanti sampah nggak usah dibuka lagi kreseknya. Memilah sampah itu cost. (Memakan) duit, biaya, dan membuat orang akhirnya tidak pernah beres masalah sampah," kata Sultan.
Lebih lanjut, Sultan menerangkan bahwa sampah jenis apapun, termasuk logam, besi, dan baterai, bisa dimasukkan ke dalam kubangan tersebut. Karena kata dia, sesuatu yang dimasukkan ke bumi hasil akhirnya nol, seperti manusia.
"Sesuatu yang masuk ke bumi, itu hasil akhirnya 0. Bumi kenapa bulat? Bulat itu artinya nol. Jadi sesuatu yang berkaitan dengan nol, seperti listrik jutaan volt, petir masuk ke bumi, langsung nol. Kalau nggak nol kita mati semua tuh, kesetrum semua," katanya.
"Kaya miskin manusia jika meninggal dikubur akan kembali ke bumi menjadi nol," tambahnya.
Setelah sampah dimasukkan ke dalam kubangan, proses selanjutnya adalah menambahkan gedebog pisang. Jika tidak ada gedebog pisang, bisa diganti dengan eceng gondok atau talas.
Sampah dan gedebog pisang yang telah dimasukkan ke dalam kubangan, kemudian ditambah dengan hijau-hijauan seperti daun bambu atau daun lainnya, dan disiram.
Baca Juga : Baca Selengkapnya