Gugurnya Sri Makurung Prabu Handayaningrat: Kesetiaan dan Perjuangan Terakhir Pengging untuk Majapahit
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
20 - Jun - 2024, 02:55
JATIMTIMES - Sejarah Nusantara dipenuhi dengan kisah-kisah heroik dari para tokoh yang mempertaruhkan hidup mereka demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan bangsa. Salah satu cerita paling heroik dan penuh dengan pengorbanan adalah kisah gugurnya Sri Makurung Prabu Handayaningrat, atau yang juga dikenal sebagai Ki Ageng Pengging Sepuh. Prabu Handayaningrat adalah seorang pemimpin yang gagah berani dan penuh tekad dalam mempertahankan kejayaan Kerajaan Majapahit dari ancaman yang terus-menerus dari Kesultanan Demak Bintara.
Garis Keturunan Mulia
Baca Juga : Unisba Blitar Luncurkan Program RPL untuk Program S1: Lulus Lebih Cepat, Biaya Terjangkau
Sri Makurung Prabu Handayaningrat, yang lahir dengan nama asli Jaka Sengara, adalah keturunan langsung dari Mahapatih Gajah Mada, seorang tokoh besar dalam sejarah Majapahit yang legendaris. Jaka Sengara adalah putra Harya Pandaya III, yang merupakan salah satu pilar penting dalam upaya menjaga kejayaan Majapahit di tengah kekacauan politik. Lahir dari keluarga terhormat, Jaka Sengara tumbuh dengan semangat dan nilai-nilai kebangsawanan yang tinggi. Sejak kecil, ia telah dibekali dengan pendidikan dan prinsip-prinsip yang kuat, terutama dalam hal kesetiaan pada Majapahit.
Pengorbanan Awal
Pada masa pemerintahan Prabu Brawijaya V, Kerajaan Majapahit menghadapi ancaman dari berbagai penjuru, salah satunya dari Blambangan yang dipimpin oleh Adipati Menak Daliputih. Ketika Putri Sekar Kedhaton, putri dari Prabu Brawijaya V, diculik oleh Menak Daliputih, Jaka Sengara tidak ragu untuk berperang melawan Blambangan. Dengan keberanian dan strategi yang cerdik, ia berhasil membebaskan Putri Sekar Kedhaton dan mengembalikan kehormatan Majapahit. Sebagai bentuk penghargaan, Prabu Brawijaya V memberikan wilayah Pengging kepada Jaka Sengara dan menjadikannya sebagai Adipati Handayaningrat, memimpin wilayah tersebut dengan gelar Sri Makurung Prabu Handayaningrat.
Pertahanan Terakhir Majapahit
Pada saat-saat genting di ujung abad ke-15, ketika kerajaan Majapahit sedang menghadapi ancaman dari dalam dan luar, tercatat dalam naskah Pararaton yang diterbitkan oleh J.L.A...