Fenomena Warung Madura, Buka Nonstop 24 Jam Bikin Ketar Ketir Toko Modern
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Jun - 2024, 04:35
JATIMTIMES - Kekuasaan Indomaret dan Alfamart kini dinilai mulai goyah setelah hadirnya Warung Madura di sejumlah kota di Indonesia.
Fenomena Warung Madura yang tak pernah tutup ini menarik perhatian banyak orang. Warung- warung ini sangat konsisten menjalankan operasionalnya selama 24 jam.
Baca Juga : Gelar Bimtek, Pemkot Kediri Beri Pemahaman Pelaksanaan OSS RBA untuk Kaum Ibu
Warung kelontong ini mulai bermunculan di wilayah Kediri sejak dua tahun terakhir. Masyarakat pun memberi julukan khusus kepada Warung Madura, menyebutnya sebagai tempat yang hanya akan tutup saat kiamat tiba.
Warung Madura yang buka 24 jam nonstop menjual berbagai barang kebutuhan rumah tangga, layaknya minimarket, namun harganya lebih murah karena berbentuk warung kelontong. Beberapa di antara Warung Madura itu dilengkapi stasiun mini pengisian bahan bakar umum di depannya.
Rentengan snack, sabun, rokok, dan aneka barang digantung di rak kaca yang juga berisi aneka barang kebutuhan harian. Kulkas di pojok sebelah kiri, rak pendingin es krim di sebelah kanan, deretan air minum dalam kemasan galon melengkapi dagangan mereka.
Barang jualan meluber hingga emper warung yang tak mungkin tiap warung ditutup harus dimasukkan dan esoknya dikeluarkan kembali. Hal itulah yang mengharuskan mereka membuka warung 24 jam, sama seperti apotek dan minimarket.
Tidak hanya itu, dalam dua tahun belakangan ini, Warung Madura menjamur dengan pesat di wilayah Kediri. Bahkan, beberapa di antaranya berjejeran dengan jarak hanya 30 meter saja.
Pesona warung Madura seperti milik Tofik belakangan ini semakin menyita perhatian. Bukan hanya karena jumlahnya yang semakin menjamur, namun juga karena isu pembatasan jam buka yang sempat viral beberapa waktu lalu menjadi penyebabnya.
Puluhan tahun terakhir, masyarakat tak bisa berbuat apa-apa dengan kepungan retail-retail modern berbentuk minimarket yang menjamur di setiap sudut kota.
Warung-warung kelontong tradisional perlahan tersisihkan dan jumlahnya semakin berkurang. Menjamurnya warung Madura belakangan seperti menjadi titik balik dari itu semua.
Kepada Jatimtimes...