Duta Kampus Unisma 2024 Telah Terpilih, Jadi Representasi Kampus yang Punya Banyak Keunggulan
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
06 - Jun - 2024, 05:40
JATIMTIMES - Pemilihan Duta Kampus Universitas Islam Malang (Unisma) telah masuk tahapan grand final, Selasa malam (4/6/2024). Pemilihan Duta Kampus Unisma 2024 ini merupakan program kerja atau agenda tahunan dari UKM Keprotokolan Unisma.
Tahapan grand final telah berlangsung dan menobatkan Tegar Pandu Siswanto dari Fakultas Hukum (FH) dan Alya Nabila Septiana dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) menjadi the winner Duta Kampus Unisma 2024.
Sementara runner-up 1 adalah Malik dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Quraini Citra dari FIA. Sedangkan runner-up 2 adalah Ahmad Ardiansyah dari FH dan Anggun Nur Laila dari FH.
Baca Juga : Viral Pensiunan Guru Ngajar Matematika via Live TikTok, Banyak "Siswanya" yang Sukses
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi menjelaskan, sejatinya semua peserta yang mengikuti ajang ini merupakan pemenang. Sebab, mereka telah membangun mentalitas, jiwa leadership, dan jiwa entrepreneur yang luar biasa. Mereka telah diedukasi dengan berbagai macam aktivitas.
"Saya yakin mereka mampu me-manage diri sendiri dan bisa memosisikan diri di tengah-tengah komunitas yang ada. Termasuk juga mereka peduli terhadap lingkungan. Ini menjadi bagian dari proses untuk mencapai sebagai seorang leadership yang mumpuni," ungkapnya.
Lebih dari itu, intelektualitas para peserta juga semakin terasah. Bahkan, menurut Prof Maskuri, mereka telah diuji dengan berbagai macam pemahaman tentang pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi satu unsur penting di era digitalisasi sehingga tak bisa diabaikan. "Ini juga menjadi bagian dari proses untuk bagaimana semua bisa menjadi leader leader di tengah-tengah kehidupan masyarakat," katanya.
Dengan memiliki intelektualitas, maka mereka akan memiliki berbagai macam rational choice yang berkualitas. Imbasnya tentu adanya sikap profesional yang kemudian menciptakan menciptakan tanggung jawab diri. Dengan intelektualitas ini, lanjut Maskuri, juga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru.
"Tetapi ternyata enggak cukup dengan intelektualitas saja, maka manajerial menjadi bagian yang tidak terpisahkan," katanya...