Resmi Dapat Rekom PKB, Mak Rini Syarifah Maju Kembali di Kabupaten Blitar
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
30 - May - 2024, 05:07
JATIMTIMES- Bupati Blitar Rini Syarifah yang akrab disapa Mak Rini memastikan maju kembali di Pilkada Kabupaten Blitar 2024 bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namanya menjadi salah satu dari 65 calon yang diusung PKB dan diumumkan oleh Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).
Mak Rini yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Blitar punya kesempatan maju meski tidak berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, dengan perolehan 11 kursi legislatif, menjadi peluang bagi PKB Kabupaten Blitar untuk mengusung calon bupati sendiri.
Baca Juga : PKB Siap Usung Kiai Marzuki Jadi Lawan Khofifah di Pilgub Jatim
Sebelumnya, Ketua Desk Pilkada PKB, Abdul Halim Iskandar mengumumkan bahwa partainya telah memberikan surat rekomendasi kepada 65 calon kepala daerah untuk Pilkada 2024.
"Dari 288 calon kepala daerah yang sudah kita uji kelayakan dan kepatutan, kita sudah mengeluarkan 65 rekomendasi untuk bupati/walikota," ujar Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar.
Dalam proses seleksi tersebut, PKB melakukan wawancara mendalam terhadap para calon kepala daerah untuk memahami visi, misi, dan permasalahan di daerah masing-masing.
"Kita sudah melaksanakan wawancara kepada 288 calon kepala daerah yang sudah kita dalami visi misinya, kemudian problematika daerah yang akan diselesaikan. Yang paling panjang itu ketika kita menanyakan 'apa problematika daerah yang sampean ingin maju sebagai kepala daerah. Problematika utama hari ini apa. Nah itu juga kita matrikulasi,” jelasnya.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa 99% calon kepala daerah menilai kemiskinan dan sumber daya manusia (SDM) sebagai masalah utama di daerah mereka.
"Dari 288 calon kepala daerah, hampir 99 persen problematikanya ada pada kemiskinan dan SDM. Ini artinya bahwa permasalahan kemiskinan di Indonesia masih sangat membutuhkan penanganan secara serius. Yang kedua, dalam artian urutan bukan prioritas, yang kedua yaitu SDM, sumber daya manusia. Dua hal ini selalu bergantian trennya, ada yang lebih dominan SDM, ada yang lebih dominan kemiskinan,” imbuh Gus Halim.
Selain kemiskinan dan SDM, infrastruktur dan ketahanan pangan juga menjadi sorotan. "Yang ketiga infrastruktur. Nah, infrastruktur ini ternyata juga masih menjadi PR dari seluruh kepala daerah di Indonesia. Yang keempat, pasti dalam artian nomor bukan peringkat, nomor empat itu urusan ketahanan pangan," tambah Gus Halim...