Ketua PCNU Kabupaten Malang Dukung Perda Kesenian: Usul Ada Sanksi Biar Tidak Tumpul
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
30 - May - 2024, 04:50
JATIMTIMES - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang KH Hamim Kholili turut menanggapi rencana pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Kesenian. Menurutnya, NU akan mendukung wacana yang digagas oleh Bupati Malang HM. Sanusi tersebut.
"Kesenian kalau menyimpang kita dekati, jangan di jauhi. Saya benar-benar mengapresiasi, mari kita rangkul. Kalau ada yang salah dari kesenian kita perbaiki," ujar Kiai Hamim.
Baca Juga : Jelang Kualifikasi Piala Dunia, Nathan hingga Thom Haye Sudah Ikut Latihan Perdana Timnas Indonesia
Dukungan penyusunan Perda Kesenian tersebut, menurut Kiai Hamim, merupakan wujud sikap dari NU. Yakni berada di tengah-tengah umat, tidak terlalu keras dan tidak terlalu moderat. Termasuk dalam menyikapi fenomena Kesenian Bantengan yang kini sedang digandrungi masyarakat di Kabupaten Malang.
"Itulah hakikatnya mberot (Kesenian Bantengan) dari (pandangan) NU, jangan terlalu ke kanan dan jangan terlalu ke kiri. Kalau ada yang menyimpang, mari diperbaiki," ujarnya.
Kiai Hamim mengaku, sejak dirinya masih belia sudah gemar menyaksikan kesenian. Termasuk Kesenian Bantengan. "Mulai saya kecil, sudah ada bantengan. Mberot itu wajar, hiburan, dan itu yang membuat saya senang," ujarnya.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Kesenian Bantengan mulai mengalami pergeseran. Bahkan, ada sebagian yang menampilkan penari yang mengenakan pakaian tak senonoh saat pertunjukan Bantengan.
"Kalau ada sexy dancer itu yang (saya) keberatan. DJ (disc jockey) kok di jalan-jalan, ya jangan-lah," tegasnya.
Berawal dari keresahan itulah, diakui Kiai Hamim, PCNU Kabupaten Malang sempat melakukan pertemuan rapat. Hingga akhirnya, diselenggarakan Festival Kesenian 1000 Banteng dalam serangkaian Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-90.
Disampaikan Kiai Hamim, acara yang diinisiasi PC GP Ansor Kabupaten Malang yang berlangsung di Pantai Balekambang tersebut, ditujukan untuk mengembalikan Kesenian Bantengan pada marwahnya. "Setelah diskusi dengan penggiat seni, akan diajukan Perda Kesenian," ujarnya.
Meski mendukung gagasan terbentuknya Perda Kesenian, namun Kiai Hamim usul harus ada sanksi dalam Perda tersebut. "Maka perlu Perda yang harus ada sanksinya, biar tidak tumpul. Kita punya Bupati kader NU, semoga sinergitas ini tetap terjalin dengan baik," ujar Kiai Hamim...